Lama kita saling bertatap mata
dan makin mengerti
tak lagi bisa dipisahkan.
Â
Engkau adalah peniti
yang telah disematkan.
Aku adalah kapal
yang telah berlabuh dan ditambatkan.
Â
Kita berdua adalah lava
yang tak bisa lagi diuraikan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!