Jangan bilang stok semen kita kurang! Bukan stok semen kita berlimpah, pabrik semen terbentang dari Sumatera hingga Nusa Tenggara, bukan masalah stok tapi soal distribusi yang tidak merata dan harga yang timpang. Seorang teman yg bekerja di pabrik semen mengeluh karena permintaan semen menurun drastis efek krisis ekonomi dan persaingan antar produsen.
Mungkin begini cara Tuhan menegur produsen semen, daya beli masyarakat turun dan berefek pada sektor properti dan tentu pabrik semen kena dampaknya. Mereka tentu akan mengurangi produksi semen. Mungkin tidak akan lama ketika properti bangkit lagi, dan deru mesin kendaraan dan uap pabrik mengepul kencang kembali dan mereka menikmati fulus di atas tangis petani yang kehilangan sumber hidup.
Kita hanya bisa berharap semoga petani di Rembang dan petani lainnya bisa terus menerawang padi yang menghijau. Pemerintah jangan menutup mata, Indonesia adalah negeri agraris. Jangan lagi korbankan rakyat, jangan mengorbankan kedaulatan pangan demi kepentingan korporasi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H