Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekayasa Tuhan: Pengalaman Operasi Wasir

10 Oktober 2016   11:17 Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:09 12220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan kalau anestesi tidak ada, betapa sakitnya operasi. Hampir satu jam berada diruang operasi. Saat sadar kondisi sangat lemas, efek dari obat bius dan anti nyeri. Saya sama sekali belum merasakan efek sakit dari operasi tadi. Efeknya sakit baru terasa setelah buang air besar pertama, sakitnya memang dahsyat, saya sampai memohon ke suster ditambahkan dosis anti nyeri.

Sebagian benjolan kecil yang diangkat (foto:koleksi pribadi)
Sebagian benjolan kecil yang diangkat (foto:koleksi pribadi)
Jam 15.30, saya dikembalikan ke kamar 812. Saya diperlihatkan botol kecil yang berisi tujuh benjolan kecil yang barusan diangkat. Tidak menyangka benda kecil tersebut telah mempengaruhi aktivitas saya. Itu adalah wasir yang hidup dibagian dalam dubur. Yang tiap saat terluka dan mengeluarkan darah segar. Menyenangkan teman kantor tiap hari datang membesuk, walau bekas operasi masih sakit, bercanda dengan mereka mengurangi beban sakit ini dan memberi kekuatan moril. 

Hampir tiap malam kamar paling ramai, suara ketawa meledak terdengar keras sampai keluar. Beginilah orang Makassar kalau ketemu mereka terbiasa dengan becanda bahkan wasir pun dianggap candaan…hahahaha. Ada dua tempat dimana nama Allah sering disebut yaitu di Masjid dan Rumah sakit, ketika sakit disaat itu kita merasa dekat dengan Tuhan. Selama sepekan dirawat hampir semua biaya ditanggung asuransi, totalnya 36 juta.

Rekayasa Tuhan

Pasca operasi adalah hal yang terberat, tiga minggu lebih saya merasakan siksaan buang air tiap pagi bukan hanya sekali sehari kadang sampai 3 kali sehari. Kesehatan asalah aset yang berharga. Dulu ada tiga pantangan makanan yang mampir dilambung yaitu mie instan, kopi dan cabe, justru tiga ini jadi sahabat saya tiap hari (semoga tidak kambuh lagi), saya tidak merasakan sesehat ini sejak 10 tahun lalu. 

Sebenarnya banyak pengobatan alternatif namun kurang sreg, obat-obat yang biasa muncul di TV sama sekali tidak menolong, entah karena obat tersebut tidak cocok dengan wasir dalam. Bahkan ada yang berani menawarkan pengobatan gaib dengan sekali minum obat yang sudah dijampi-jampi doa, wasir langsung lenyap.

Sejak awal saya sadar ini adalah Rekayasa Tuhan yang hebat, saya selalu berdoa minta disembuhkan dari sakit ini tapi Tuhan mengirim saya ke ruang operasi, mungkin Tuhan ingin berujar "sembuh denga minum obat hanya bertahan sebentar, tiap saat bisa kambuh lagi tapi dengan operasi bisa sembuh total".

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun