[caption id="attachment_379350" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Merah "]
[caption id="attachment_379351" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi outbound"]
Pada masa keemasannya, kawasan wisata Pucak terdapat budidaya Ikan Nila, Ikan Mas, penangkaran Rusa, peternakan Kambing Boerawa, Burung Anoa, Kijang, penangkaran Buaya, Kera, taman anggrek dan segala jenis burung. Yang masih banyak muncul adalah ikan Nila yang bermain di pinggir danau Semayang serta beberapa kupu-kupu cantik yang beterbangan lincah seolah-olah menyapa kami. Lokasi ini sering didatangi mahasiswa untuk keperluan studi. Mungkin ini yang membedakan Puncak di Bogor yang sejuk dengan Pucak di Maros yang panas.
[caption id="attachment_379352" align="aligncenter" width="300" caption="Vila & Kantin"]
[caption id="attachment_379354" align="aligncenter" width="300" caption="Vila utama"]
Sayang sekali sebuah potensi wisata sebagus Pucak tidak mendapat perhatian yang lebih baik. Kemana para wisatawan tersebut ? apakah mereka sudah bosan dengan agrowisata atau mereka tidak tahan dengan udara panas di Pucak? Pengelola mesti mencari solusi agar wisatawan kembali membanjiri Pucak. Saya berharap suatu hari bisa kembali ke tempat ini, tapi tentu dengan suasana lebih nyaman dan menarik.
Salam
activate javascript
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H