Mohon tunggu...
Islahul Qolbi
Islahul Qolbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tukang ngerjain tugas orang

Suka Baca dan Nulis Tema-Tema Tasawuf, Psikologi dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Spektrum Islam Jawa

17 Juni 2022   05:06 Diperbarui: 17 Juni 2022   05:18 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak hanya itu perspektif akan masuknya kultur baru atau globalisasi yang dipadupadakan dengan kebudayaan Islam menjadi bagian dari spektrum sekaligus menjadi bagian dari dinamika kehidupan Islam Jawa.

Sebelumnya, penting untuk membedakan antara Islam dan budaya Islam. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi keyakinan dasar dan prinsip-prinsip tertentu yang dalam beberapa kasus tidak dapat dikompromikan, seperti islam adalah agama yang komprehensif, preskriptif dan berdasarkan aturan dengan kode Syariah yang ketat yang perlu diikuti oleh setiap orang percaya dalam setiap kondisi. 

Sebaliknya, budaya Islam merupakan praktik yang berkembang di sekitar Islam dan telah dianut oleh orang-orang atau masyarakat.

Dalam spektrum Islam Jawa, perselihan yang terjadi dan sangat tipis adalah penyembuhan alternatif atau disebut sebagai "penyembuhan sepanjang spektrum". Dalam implementasi sosialnya, terdapat batas minim dan sangat tipis yang ada dalam Spektrum. 

Hal ini disebabkan dengan perlunya pemahaman mendalam dan sangat sensitive sehingga makna yang diperoleh bisa disalah artikan menjadi makna yang sebaliknya. Sehingga terdapatkesulitan dalam membedakan antara dukun atau klenik dengan Kyai asli.

Klenik atau dukun dicirikan sebagai ahli mistik tradisional, atau juga sebagai ahli magis dan seremonial dan pelaku, penyembuh dan ahli sihir. Atau juga bisa dikatakan orang yang melakukan penekanan pada pencarian spiritual dan doktrin esoteric, ataupun berfokus pada kapasitas penyembuhan dan penyembuhan Islam---menggunakan kemasan Islam.

Perbedaaan kedua hal tersebut juga dilandaskan pada beberapa keadaan tertentu akan sunnah atau ketentuan dalam Islam, yang memiliki kesamaan dan hubungan filosofis dengan kebudayaan Jawa. Tipisnya perbedaan tidak hanya terjadi pada pemahaman konsep penyembuhan semata, akan tetapi dalam implementasi yang dilakukan pula. 

Di mana dalam konsep penerapan penyembuhan ini sedikit abstrak. Jika diamati menggunakan pemahaman awam, maka konsep penerapan kesembuhan antara klenik dan Kyai memiliki kesamaan, yakni abstrak dan seolah tidak memiliki hubungan dengan masalah yang ada. 

Akan tetapi jika pengamatan dilakuakan secara mendalam akan prinsip Islam---Al-Quran dan Hadist---maka terdapat perbedaan yang cukup jauh sejak dalam orientasi penyembuhan yang ada atau dengan media yang digunakan.

Sinkretisme semacam itu menjadi komponen penting dari adanya spektrum Islam Jawa. Dalam beberapa anggapan menyatakan bahwa bentuk singkretisme semacam ini akan mengarah pada perspektif bahwa Islam Jawa merupakan Islam sejati dalam ekspresi masyarakat Jawa---dengan tidak meninggalkan fakta historis hasil akulturasi kebudayaan. 

Maka kebudayaan seperti tumpengan dan kebudayaan lain, merupakan bentuk ekspresi masyarakat Jawa yang dibagungkan denan nilai kesilaman yang ada, baik itu syukur atau bentuk terima kasih  atas apa yang mereka dapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun