Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain Tabroni
Iskandar Zulkarnain Tabroni Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang Lulusan Sosiologi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Senang dengan dunia otomotif, dan menjadikan kegiatan mengendarai sepeda motor sebagai bentuk hobi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Review Buku "Kepemimpinan Perempuan dan Seksualitas" Karya Neng Dara Affiah

23 April 2019   17:15 Diperbarui: 23 April 2019   17:48 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada topik ini juga dijelaskan dengan baik oleh penulis bagaimana setelah Soeharto lengser, berbagai isu yang telah diperjuangkan sejak tahun 1980-an, mulai diakomodasi dengna dibentuknya Komnas Peremuan, dan ketika saat Abdurrahman Wahid terpilih, berbagai isu yang diperjuangkan gerakan perempuan mulai diadopsi menjadi kebijakan negara. Salah satu perubahan kebijakan tersebut adalah adanya perubahan kata "peranan wanita" menjadi "pemberdayaan perempuan". Perubahan tersebut merupakan konsekuensi dari dipergunakannya perspektif gender yang menitikberatkan pada pendeketan pemberdayaan dengan menggali aspirasi-aspirasi dari bawah dan bukan menjalankan program yang dirumuskan dari atas. Perubahan di atas diikuti dengan perubahan nama kementerian perempuan dari  "Menteri Peranan Wanita" menjadi "Menteri Pemberdayaan Perempuan".

Sebagai penutup, pengulas akan memberikan beberapa penilaian terhadap buku ini. Dari segi bobot bahasa yang digunakan, pengulas memberikan nilai yang sangat baik. Penggunaan bahasa sangatlah mudah untuk dipahami tanpa ada ejaan-ejaan tertentu. Bobot materipun demikian, buku ini sangatlah ringan untuk dibaca dalam waktu senggang. Ringan dibaca bukan berarti minim akan informasi didalamnya. Dengan jumlah 200 halaman, menurut saya sebagai pengulas, buku ini dapat memberikan wawasan yang cukup luas mengenai kedudukan perempuan di dalam masyarakat Indonesia dan bagaimana usaha-usaha untuk memberikan keseimbangan kedudukan terhadap perempuan baik dalam beragama, berkehidupan, dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun