Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Yang Pertama dan Wah di Kabin Pesawat Kepresidenan RI (#KunkerPresiden 7)

8 Januari 2016   15:23 Diperbarui: 10 Juli 2017   13:27 11985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Kepresidenan baru saja meninggalkan landasan terbang menuju ke Jakarta di wilayah barat, tempat matahari akan terbenam. (@iskandarjet)

“Mas Gapey, saya duduk di jendela ya?” Tanya saya sambil menggeser badan ke kursi di dekat jendela.

“Silakan, Mas,” jawab Gapey singkat.

Asiiikk…. Saya langsung membenamkan badan di atas kursi empuk yang ukurannya terasa lebih lebar dari kursi kelas ekonomi pesawat komersil yang pernah saya naiki. Panorama senja membuat saya betah menatap apapun yang ada di luar jendela. Jingga, jingga dan jingga....

Sayap Pesawat Kepresidenan dihiasi dengan bendera merah putih. Pemandangan senja itu terasa istimewa di mata.... (@iskandarjet)
Sayap Pesawat Kepresidenan dihiasi dengan bendera merah putih. Pemandangan senja itu terasa istimewa di mata.... (@iskandarjet)
Warga Pertama

Jujur saya katakan, naik pesawat kepresidenan di penghujung tahun 2015 lalu merupakan kenangan paling berkesan yang bisa saya ceritakan di awal tahun ini. Meskipun sudah lebih dari seminggu, aroma wangi kabin pesawat dan indahnya interior masih tertinggal dalam ingatan.

Tidak mudah melupakan keistimewaan yang saya dapatkan bersama Kompasianer Gapey Sandi. Karena bisa dibilang, kita berdua merupakan warga biasa pertama yang terbang satu pesawat bersama presiden, menggunakan pesawat kepresidenan yang belum genap berusia dua tahun.

“Sepertinya begitu ya. Mas Is warga biasa pertama yang naik pesawat presiden,” kata Bey Machmudin, Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, saat saya konfirmasi via telepon.

Dua blogger Kompasiana ini menjadi warga biasa pertama yang naik pesawat kepresidenan. (@iskandarjet)
Dua blogger Kompasiana ini menjadi warga biasa pertama yang naik pesawat kepresidenan. (@iskandarjet)
Euforia naik pesawat presiden tentu dirasakan oleh hampir semua orang. Buat saya pribadi, ini bukan soal kemewahan, tapi soal kebanggaan dan ekslusifitas nomor satu. Kalau bicara kemewahan, pasti ada ada beberapa tingkat kemewahan yang bisa dihadirkan dalam penerbangan. Dibandingkan dengan maskapai Delta yang membawa saya bolak-balik Amerika Serikat, atau Emirates yang memanjakan saya sepanjang perjalanan ke Brasil, kemewahan dalam pesawat presiden saya rasakan sedikit satu kelas di atasnya, setidaknya dari segi kualitas tempat duduk. Tapi karena ini adalah pesawat presiden, kegembiraan yang waktu itu membuncah tak pernah saya rasakan sebelumnya.

Tidak sembarang orang bisa naik pesawat milik Sekretarit Negara ini. Hanya keluarga presiden, Staf Ahli dan pejabat istana yang berkepentingan, serta menteri yang masuk dalam daftar-pendek yang diperkenankan terbang bersama presiden. Rombongan lain yang ikut serta adalah dari Protokoler Istana, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) dan wartawan.

"Indonesian One" mulai bergerak meninggalkan pesawat Indonesian Air Force One TNI AU yang kemarin membawa Panglima TNI dan Mendagri ke Kupang. (@iskandarjet)
"Indonesian One" mulai bergerak meninggalkan pesawat Indonesian Air Force One TNI AU yang kemarin membawa Panglima TNI dan Mendagri ke Kupang. (@iskandarjet)
Bahkan, di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, wartawan yang ikut kunker presiden tidak dialokasikan naik pesawat presiden—tapi terbang lebih dulu menggunakan pesawat komersil.

Menurut Bey, tidak semua pegawai di istana bisa naik pesawat presiden. Rombongan yang ikut hanya sesuai dengan fungsi dan tugasnya dalam sebuah kunjungan presiden. Seorang pejabat di Kementerian Perdagangan juga mengaku ingin naik pesawat presiden, namun tidak terpikir kapan mimpi itu jadi kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun