Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bu, Tidur Dulu, Bu. Istirahat Dulu....

30 Januari 2012   15:25 Diperbarui: 29 Oktober 2017   17:35 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tapi belum terlelap tidur, istri tiba-tiba membangunkan sambil berteriak. "Pa, Ibu sudah tidak ada. Ibu sudah meninggal, Pa!" Saya kaget dan langsung bangkit. Berita duka itu terekam kuat di alam bawah sadar yang belum sepenuhnya sadar dari tidur. Kami berpelukan meratapi kepergiannya yang begitu tiba-tiba. Anak-anak ikut bangun mendengar tangisan kami berdua. 

Saya lihat jam dinding sudah menunjukkan pukul enam pagi. Dengan segenap kekuatan yang ada, saya berangkat ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, saya berusaha menguatkan hati. Berharap berita itu tidak benar. Menghibur diri bahwa ibu masih terlelap tidur. Tapi begitu tiba di kamar Melati VI, jasad bunda benar-benar terbaring tanpa nyawa. Saya langsung jatuh berlutut di samping jasadnya. Tangisan tak terbentung lagi. Saya cium pipinya dengan penuh kesedihan. Saya sungguh tidak menyangka pagi itu perjuangan ibu melawan sakit akan berakhir. Tidak terbayangkan sebelumnya bahwa ibu akan tidur selamanya. Dan pulang ke rumah dalam keadaan terbujur kaku tanpa nyawa. 

Ibu... ibu... saya panggil-panggil namanya. Berharap dia masih bisa mendengar dan menggerakkan bibirnya untuk terus berzikir menyebut asma-Nya. Karena ibu meninggal saat tidur, tidak ada satupun dari kami yang tahu kapan dia menghembuskan nafas terakhir. Tidak juga Syarif Hidayatullah, adik saya yang ketika bangun tidur melihat posisi ibu tidak berubah. Dia baru mengetahui ibu sudah tiada saat ingin membangunkannya untuk shalat Subuh. Tapi ternyata ibu tidak bertemu dengan Subuh. 

Menurut dokter, almarhumah sudah meninggal sejak dua jam yang lalu, atau sekitar pukul empat pagi. Saya yakin dan berdoa ibu husnul khatimah. 

Sepanjang hidupnya, khususnya selama berjuang di dunia pendidikan selama 34 tahun terakhir, dia selalu khawatir akan shalat. Shalat tahajjud, dhuha, shalat sajadah, shalat wudhu dan banyak amalan shalat sunnah lainnya yang sudah menjadi rutinitas hariannya. Dan menjelang kepergiannya, dia sudah menunaikan shalat Isya dan meninggal dalam keadaan suci. Dia sempat bertayammum di wajah adik sebelum tidur. 

Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un. Sesungguhnya kita semua milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. 

Selamat jalan, Bu.... 

Sebelumnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun