Abu Huzail Al-Allaf
Abu Huzail dilahirkan pada tahun 135 H dan wafat pada tahun 235 H. Dia berguru kepada Usman Al-Tawil (murid Washil bin 'Atha). Abu Huzail adalah ulama besar Mu'tazilah yang menyusun konsep teologi Mu'tazilah yang disebut dengan Ushulul Khamsah.
Menurut Abu Huzail, akal manusia cukup kuat untuk mengetahui adanya Tuhan dan untuk mengetahui kewajiban berterima kasih kepada Tuhan. Akal juga kuat untuk mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk dan juga mengetahui kewajiban meninggalkan perbuatan buruk (jahat) dan kewajiban mengerjakan perbuatan baik.
Ali Al-Juba-i
Ali Al-Juba-i lahir pada tahun 250 H di Juba-i. Dia berguru kepada Syahham, salah seorang murid Abu Huzail. Ia mempunyai pola pikir yang tidak jauh berbeda dengan tokoh-tokoh Mu'tazilah lainnya, yaitu mengutamakan akal dalam memecahkan persoalan-persoalan teologi. Dia wafat di Bashrah pada tahun 303 H.
Ushulul Khamsah merupakan landasan utama mu'tazilah dalam operasionalnya membangun keyakinan dengan slogan membela dan memperjuangkan tauhid murni
Aliran Mu'tazilah mempunyai lima ajaran pokok yang disebut dengan Ushulul Khamsah:
1.Tauhid
Tauhid dalam konsep Mu'tazilah adalah meng-Esakan Tuhan dari segala sifat. Menurut Mu'tazilah, Allah tidak memiliki sifat dan hanya memiliki esensi. Mu'tazilah juga menyatakan bahwa Allah tidak dapat dilihat, walaupun di akhirat.
Menurut Mu'tazilah, siapa saja yang menetapkan sifat kepada Allah, maka orang tersebut adalah musyrik. Menurut Abu Huzail, pemberian sifat kepada Tuhan akan membawa kepada paham syirik atau politeisme, karena dengan menetapkan sifat Tuhan, maka yang bersifat qadim akan menjadi banyak. Untuk memurnikan tauhid maka tidak boleh menetapkan sifat bagi Allah.
Menurut Al-Nazzam, kalam Allah tidak qadim, tetapi diciptakan. Pada perkembangan selanjutnya paham ini melahirkan peristiwa Al-Quran Makhluk. Mengenai mu'jizat, Al-Nazzam menyatakan bahwa Al-Quran dalam gaya bahasa bukanlah mu'jizat, tetapu mu'jizat Al-Quran terdapat pada isinya. Menurut Al-Nazzam, sekiranya Allah tidak mengatakan bahwa tidak ada manusia yang sanggup membuat karangan seperti Al-Quran, mungkin akan ada manusia yang sanggup membuat karangan yang lebih bagus dari Al-Quran dalam gaya dan susunan bahasa.