فيه أن من مات على الكفر فهو من أهل النار ولا تنفعه قرابة المقربين. وفيه أن من مات في الفترة على ما كانت عليه العرب من عبادة الأوثان فهو من أهل النار. وليس هذا مؤاخذه قبل بلوغ الدعوة، فإن هؤلاء كانت قد بلغتهم دعوة إبراهيم وغيره من الأنبياء –صلوات الله تعالى وسلامه عليهم–».
[Bab: Keterangan bahwasanya barangsiapa yang mati di atas kekufuran maka dia akan masuk neraka. Dia tidak akan mendapatkan syafaat dan hubungan kekeluargaan tidak memberikan manfaat baginya.Juga orang yang mati dalam pada zaman Fatrah sebagaimana yang terjadi pada Bangsa arab yang menyembah berhala, mereka adalah ahlunnar, dan hal itu termasuk pada wilayah sebelum munculnya dakwah, karena sebelumnya telah sampai kepada mereka dakwahnya Nabi Ibrohim dan lainnya dari para Nabi, semoga sholawat dan salam kepada mereka semua [Syarah Shahi Muslim 3 / 79]
أن أبي وأباك في النار هو من حسن العشرة للتسلية بالاشتراك في المصيبة
Adapun perkataan Nabi صلى الله عليه وسلم : “Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di dalam neraka.” Ini merupakan suatu budi pekerti yang baik, yaitu menghibur seseorang dengan mengatakan bahwa mereka sama-sama mendapatkan musibah yang sama.” [Imam Nawawi]
Gambaran tersebut menyebutkan tidak manfaatnya hubungan keluarga dekat yang terpaut dengan kekafiran, melihat nada bahasa Imam nawawi, beliau mengisyaratkan dengan bahasa umum yang tidak sekedar menyentuh keluarga Nabi, tetapi semua keluarga Muslim yang berada dilingkungan kafir, tetapi karena judul syarah hadits tersebut dikaitkan dengan hadits Nabi, nyatalah bahwa yang dimaksud adalah ayah dan Ibu Nabi.
Inilah Hadits Hadist yang dikomentari Imam Nawawi :
أَنّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللّهِ، أَيْنَ أَبِي؟ قَالَ: فِي النّارِ. فَلَمّا قَفّى دَعَاهُ فَقَالَ: إِنّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النّارِ
“Seorang lelaki bertanya: “Wahai Rasulullah, di manakah ayahku berada?” Nabi menjawab: “Di dalam neraka.” Ketika orang itu berpaling untuk pergi, Nabi memanggilnya. Lalu Nabi berkata: “Sesungguhnya ayahku dan ayahmu berada di dalam neraka.” [HR Muslim (203)]
Dalam Hal ini Ibnu Katsir menegaskan dengan menyebutkan ayat :
لَنْ تَنْفَعَكُمْ أَرْحَامُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَفْصِلُ بَيْنَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Kerabat karibmu dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. [Al Mumtahanah ayat 3]