Kemandirian dan Multi-skill
Membentuk siswa agar memiliki kualitas sumber daya manusia yang kompetitif di era VUCA memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan perjuangan dan kerja keras dari semua pihak yang terkait dengan proses pembelajaran. Penyamaan visi dan misi, serta perubahan mindset adalah modal dasar untuk mengerjakan misi yang besar.
Guru atau pendidik di sekolah adalah sebagai garda terdepan untuk melakukan perubahan. Oleh sebab itu pendidik perlu memiliki pola pikir maju dan menyadari pentingnya bekal keterampilan yang siap menghadapi perubahan bagi siswanya.
Di era yang serba tidak pasti, perlu disiapkan generasi yang peka terhadap perubahan, kaya ide, dan memiliki banyak keterampilan. Agar memiliki keterampilan yang bervariasi, siswa perlu dilatih untuk menguasai lebih dari satu bahasa asing, selain pada pekerjaan-pekerjaan baru yang harus tanggap terhadap hal-hal baru di sekitarnya. Generasi Z perlu dibekali dengan keterampilan-keterampilan tambahan untuk menghadapi transisi kehidupan.
Tren pekerjaan dan keterampilan baru adalah salah satu yang perlu diperhatikan di era VUCA. Generasi Z yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SMK, tentu tidak memiliki jaminan terhadap keterserapan kerja pasca lulus. Oleh sebab itu anak-anak SMK perlu dibekali dengan skill entrepreneurship sejak dini.
Sekolah dapat melakukan pemetaan terhadap potensi dan bakat siswa di bidang entrepreneur, kemudian diberikan pembelajaran berbasis proyek yang fleksibel dan mudah diaplikasikan. Untuk meningkatkan skill entrepreneurship siswa, tentu siswa perlu memperoleh mentoring dari pelaku bisnis yang representatif.
Skill entrepreneurship adalah keterampilan tambahan yang dapat dikuatkan agar siswa memiliki kemandirian dan siap menghadapi tantangan serta persaingan.
Â
 Capacity Building
Peran sekolah dalam mencetak Generasi Z yang mandiri, kreatif, produktif, multitasking dan memiliki etos kerja tinggi dipengaruhi oleh kapasitas pendidik atau mentor belajarnya di sekolah.
Kualitas pendidik juga menjadi aspek penting dalam pembentukan karakter, mentalitas tangguh serta etos siswa. Sebagaimana siswanya, pendidik juga harus memiliki kesadaran untuk terus mengembangkan diri agar dapat menjadi mentor yang tepat bagi siswanya.