Mohon tunggu...
Iskandar Adinata
Iskandar Adinata Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Selain Beribadah, Tuhan juga menciptakan aku untuk membuatmu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Paradigma Baru dalam Dunia Pendidikan "Digital Native dan Digital Immigrant"

20 Maret 2023   20:25 Diperbarui: 20 Maret 2023   20:39 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Digital Native adalah generasi yang dilahirkan di saat teknologi digital telah ada. mereka lahir saat teknologi sedang berkembang, bahkan mereka sudah mengenal teknologi digital sebelum masuk sekolah. mereka lebih pintar dari pada guru dan orang tuanya dalam hal mengeksplorasi teknologi digital. Mereka adalah perenang dalam lautan internet, sementara guru dan orang tua yang masuk ke dalam Immigrant Digital adalah penonton di tepiannya. 

Immigrant Digital, melihat sang anak asyik dengan teknologi tersebut, orang tua dan guru mencurigainya. Seolah-olah tidak ada yang positif dari teknologi tersebut. Padahal teknologi digital telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia. Gara-gara teknologi digital, cara belanja berubah, cara berwisata berubah, cara berkomunikasi berubah, bahkan cara belajarpun berubah.

Dahulu kita semua beranggapan bahwa guru adalah satu-satunya sumber ilmu, anggapan seperti itu sudah seharusnya perlahan kita tinggalkan. karena dengan kehadiran teknologi semua bisa kita temukan. 

Dari pada kita semua mencurigai teknologi, jauh lebih baik kalau kita memanfaatkannya. Teknologi tidak akan pernah bisa dibendung, kita lah yang harus menyesuaikan diri. Kitalah yang seharusnya mulai menyadari tentang manfaat penggunaan teknologi. Melawan teknologi, sudah pasti kita yang akan jadi pecundangnya.

Dunia Pendidikan Zaman sekarang, sudah seharusnya membuka diri dengan perkembangan teknologi, tidak mengisolasi diri dari teknologi. Ubah cara mengajar dengan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. 

Di zaman internet, sumber belajar menjadi tidak terbatas. Materi-materi pembelajaran dapat diakses dengan mudah oleh siswa bahkan jauh sebelum sang Guru menyampaikannya dikelas, Pembelajaran lebih menyenangkan dengan hadirnya teknologi, Guru dan Siswa dapat mengeksplorasi sumber belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu. Guru dan siswa harus aktif dalam mengeskplorasi ilmu dalam dunia digital.

Masalah yang dihadapi sekarang adalah kebanyakan Orangtua, Guru, Tutor, Dosen merupakan Digital Immigrant, yang berbicara bahasa yang sudah usang. Mereka harus berhadapan langsung dengan siswa (Digital Native) yang "berbicara" bahasa baru yang sama sekali berbeda dengan bahasa yang dipahami oleh para Digital Immigrant. Sehingga tidak jarang para Digital Native tidak mengerti apa yang dibicaran oleh para Digital Immigrant, begitu pula sebaliknya. 

Beberapa isu yang dikemukakan oleh Prensky terkait dengan cara/proses berfikir para Digital Native (Siswa), antara lain: Dikarenakan para Digital Native menerima informasi dengan sangat cepat, sehingga mereka beradaptasi dengan cara dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus (multi task). 

Mereka lebih memilih untuk melihat representasi dari suatu fenomena untuk kemudian mendeskripsikannya dengan kata-kata. Mereka cenderung bekerja secara random dan lebih memilih untuk bekerja dalam tim. Serta mereka lebih menyukai suasana yang serius namun santai. Sedangkan para Digital Immigrant, lebih kaku, lamban, menginginkan tahapan-tahapan yang jelas (tidak random), focus, lebih individual dan Serius.

Dalam Tulisannya Prensky mencontohkan bahwa para Digital Immigrant tidak percaya bahwa siswa dapat belajar di depan televisi atau sambil mendengarkan musik atau mungkin sambil chatting dengan smartphonenya hanya karena para Digital Immigrant tidak dapat melakukan hal2 tersebut. Tentu saja mereka tidak bisa, para Digital Immigrant berfikir bahwa belajar seharusnya memang tidak menyenangkan. Sedangkan, para Digital Native sejak awal memulai kegiatan belajar mereka bersama dengan rasa senang dan nyaman dengan kehadiran teknologi.

Perbedaan dari cara pandang tersebut mau tidak mau mempengaruhi dunia pendidikan secara umum. Seorang guru yang merupakan Digital Immigrant berasumsi bahwa para siswa sama dengan mereka (dahulu) sehingga mereka menerapkan metode pembelajaran yang dahulu telah terbukti berhasil pada kegiatan pembelajaran untuk siswa saat ini (para Digital Native). Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?, Apakah para Digital Native harus belajar cara lama ataukah para Digital immigrant belajar cara baru?.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun