Mohon tunggu...
Iskandar Harun
Iskandar Harun Mohon Tunggu... Pensiunan -

Lahir 1935 .TKI dinegara jiran dari 1971-1998, berkesempatan tugas dimanca negara. Menulis diblog ini sebagai pengganti bercerita dengan anak cucu yang mungkin membosankan mereka. Email; isk_harun@hotmail.co.id , isk_harun@icloud.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibadah Haji dan Oleh-olehnya

24 Agustus 2016   10:52 Diperbarui: 24 Agustus 2016   11:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang sebenar terjadi, 5 kg bagasi anda bertambah , kalau datang dengan bagasi max . umpama 20 kg , berarti 5kg baju anda harus ditinggal atau bayar overweight 5g.

Saya lihat di Madinah saja , sudah banyak koper-2 yang sudah hamil.

Kemudian diteruskan ke Mekkah . Disini godaan lebih hebat lagi. Sebetulnya bukan cuma godaan , tapi tantangan lebih hebat. Umpama tempat tinggal jauh dari Mesjidil Haram , harus tunggu naik bus. Kadang tidak bisa sholat lima waktu di Mesjid yang didambakan itu, dengan segala bonus pahalanya. Namun untuk shopping ada waktu.

Di Mekkah godaannya , adalah karpet, sajadah. Dahulu waktu masih ada Pasang Seng, hampir didominasi jemaah Indonesia. Pendagangnya juga sudah fasih bahasa Indonesia, paling kurang hitung-2 an dia mengerti.

Hampir tidak ada pembeli dari Indonesia yang menanyakan, atau memperhitungkan berat karpet-2 itu berapa , atau masih  berapa kg ruang tersisa  bagasinya. Atau berapa ongkos yang harus dibayar untuk overweight karpet-2 itu.

Disini koper-2 tidak hamil lagi tapi sudah beranak pinak.

Persoalan berikut muncul waktu haji mau selesai . Bagaimana nasib barang -2 tersebut. Disini  mulai perang dengan airline, Garuda paling pertama jadi sasaran tembak . Tidak tenggang rasa, orang beribadah kok dipersulit.

Mungkin pembaca tidak percaya, waktu rombongan saya tahun 1997 , ada jemaah yang mencoba bawa tabung gas ukuran kecil dimasukin didalam koper.

Saya punya seoang teman , yang berangkat sendiri . Dia tidak pernah tergoda beli apapun, dia pulang tanpa bawa oleh-2 apapun. Dia hanya khusuk beribadah dan dalam perjalanan dia santai , tidak direpotkan oleh barang-2. Apa yang bawa pergi ,itu juga yang dibawa pulang.

Diakhir tulisan ini saya mengucapkan;

OLEH-2 NYA TOLONG DILUPAKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun