Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan juga dapat merusak lahan jagung dalam jangka panjang. Pupuk kimia juga menghasilkan residu yang berbahaya pada tanaman yang dihasilkan. Residu ini akan berbahaya apabila dikonsumsi terus menerus. Residu yang tinggi mengakibatkan ditolaknya ekspor hasil tanaman Indonesia di negara -- negara maju.Â
Penggunaan pupuk kimia dapat digantikan dengan pupuk alami seperti pupuk kompos, pupuk kandang ataupun pupuk hayati. Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme yang dapat bersimbiosis mutualisme dengan tanaman inang untuk meningkatkan produktifitas tanaman. Pupuk hayati contohnya yaitu Rhizobium, Mikoriza Arbuskula Vesukula (MVA), dan Tricodherma yang dapat ditemukan banyak dipasaran dengan harga yang relatif murah.
Melakukan sistem tumpang sari dengan binatang ternak merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan. Limbah daun jagung yang tidak terpakai dapat dijadikan sebagai pakan ternak.Â
Kotoran ternak yang dihasilkan dapat difermentasi menjadi biogas dan juga pupuk kandang sebagi pengganti pupuk kimia. Hasil dari ternak dapat membantu meningkatkan pendapatan petani sehingga kesejahteraan petani semakin meningkat. Biogas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran ternak juga dapat dimanfaatkan petani untuk bahan bakar kompor untuk memasak.
Melakukan pemetaan pola tanam yang tepat juga dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman jagung. Lahan yang baik apabila ditanami jagung terus menerus mengakibatkan turunnya unsur hara di dalam tanah yang mengakibatkan produktivitas jagung menurun. Pemanfaatn tanaman legum dapat membantu mengembalikan unsur hara (nutrien) dalam tanah.Â
Tanaman legum adalah tanaman kacang -- kacangan yang mampu bersimbiosis dengan Rhizobium sp. membentuk bintil akar yang akan menyerap unsur nitrogen (N) di udara. Unsur nitrogen (N) ini akan membantu pemupukan tanaman secara alami. Tanaman legum diantaranya yaitu kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan lain sebagainya.
Penggunaan mekanisasi juga harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi penanaman. Manajemen lahan yang telah dilakukan memungkinkan penggunaan mesin pertanian dapat dilakukan secara bersama -- sama. Penggunaan mesin dapat dilakukan mulai dari awal penanaman, perawatan dan sampai pemanenan. Penggunaan mesin dapat mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Pemerintah juga dapat memberikan bantuan mesin pertanian bagi petani dengan pengelolaan dilakukan oleh koprasi tani.
Pemanenan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pertanian. Sering kali saat musim panen tiba, harga jagung langsung anjlok sehingga sangat merugikan petani. Usaha pelaku tengkulak -- tengkulak curang melakukan tebas panen mebuat para petani rugi, sedangkan para petani tidak punya pilihan lain karena keterbatasan modal dan tenaga kerja. Melalui koprasi tani, manajemen pemanenan dapat dilakukan untuk menghindari ulah tengkulak curang.Â
Koprasi dapat membeli hasil pertaniannya untuk kemudian diolah atau dijual dengan harga yang sewajarnya. Koprasi juga dapat melakukan pengolahan -- pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian dengan membentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM yang terbentuk akan meningkatkan lapangan pekerjaan yang dapat menampung buruh -- buruh tani yang tenaganya digantikan oleh mesin.
(Diversivikasi Pangan)
Indonesia sendiri masih menggunakan nasi sebagi makanan pokok utamanya. Minset orang Indonesia yang menganggap kalau belum makan nasi belum dikatakan makan tiga hari sekali haruslah dirubah.Â