Mohon tunggu...
Isep Suprapto
Isep Suprapto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Pendidikan

Hobi : Menulis, Membaca, Jogging, Cycling, Baca Qur'an

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Perbup No.131 Tahun 2022 Bab V Tentang Larangan Merokok

3 Desember 2024   05:34 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:24 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Larangan merokok (Sumber : Koleksi pribadi)

Rokok biasa yang dibakar dan menghasilkan asap. Mengandung tar, nikotin, dan lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk yang bersifat karsinogen.

  • Rokok Elektrik (Vape):

Alat yang memanaskan cairan mengandung nikotin untuk menghasilkan uap. Meski dianggap lebih "modern," vape tetap berbahaya karena nikotin dapat menyebabkan ketergantungan.

  • Kretek:

Rokok berbasis campuran tembakau dan cengkih. Aroma khasnya sering menarik perhatian remaja.

  • Shisha:

Rokok yang digunakan melalui alat penghisap dengan rasa buah. Meskipun beraroma manis, shisha mengandung karbon monoksida tinggi.

  • Rokok Herbal:

Rokok tanpa nikotin yang dipromosikan sebagai "lebih sehat." Namun, asapnya tetap berisiko bagi kesehatan pernapasan.

  • Penyebab  anak sekolah merokok
  • Tekanan Teman Sebaya: Anak sering kali merokok karena ingin diterima dalam kelompok tertentu.
  • Teladan Orang Dewasa: Anak-anak yang melihat orang tua, guru, atau figur dewasa lainnya merokok cenderung menganggapnya sebagai hal wajar.
  • Iklan dan Promosi Rokok: Iklan yang menampilkan rokok sebagai simbol kedewasaan atau kesuksesan memengaruhi pola pikir siswa.
  • Rasa Penasaran: Usia remaja adalah masa eksplorasi, dan merokok sering dianggap sebagai sesuatu yang "menantang."
  • Mengatasi Stres: Beberapa siswa merokok untuk mengurangi stres dari tekanan akademik atau masalah pribadi.
  • Harga yang Terjangkau: Rokok sering dijual dalam bentuk eceran (batangan), sehingga mudah dijangkau anak sekolah.
  • Kurangnya Pengawasan: Minimnya kontrol dari keluarga dan sekolah memungkinkan anak-anak mengakses rokok dengan mudah.
  • Dampak  negaif merokok bagi anak sekolah
  • Dampak Kesehatan:

Gangguan Pernapasan: Merokok memicu bronkitis, asma, dan penurunan kapasitas paru-paru.

Penurunan Fungsi Otak: Nikotin memengaruhi perkembangan otak remaja yang masih berkembang hingga usia 25 tahun.

Kerusakan Jantung dan Pembuluh Darah: Merokok meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung di usia dini.

Peningkatan Risiko Kanker: Zat karsinogenik dalam rokok dapat memicu kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan.

  • Dampak Akademik:

Prestasi Menurun: Penurunan konsentrasi akibat pengaruh nikotin mengganggu proses belajar.

Absen Sekolah: Anak yang sering sakit akibat merokok akan lebih sering absen.

  • Dampak Psikososial:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun