Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa Indah di SMA

18 Juni 2020   11:37 Diperbarui: 18 Juni 2020   11:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap akhir semester

Di SMA Indonesia Raya setiap akhir semester selalu di adakan pertandingan antar kelas. Beberapa cabang olahraga seperti Baskeball, volyball dan cabang hiburan seperti solo vocal. Yang seru dalam pertandingan basket dan volley, selalu banyak penonton. Dalam pertandingan basketball di dominasi oleh kelas IPS2, karena di situ banyak talenta yang hampir mendekati ke profesional dalm permainanya, enak di tontotnnya dan selalu juara dari kelas 1 semester 2 sampai kelas 3.

Aku kurang mahir dalam berolah raga, maklum tidak di seriusin dan tidak pernah mengikuti kursus atau latihan di club. Cukup sebagai penggembira dan pelengkap kelas untuk tambal sulam bila tidak ada pemain lain.

Selain permainan olahraga, teman seusia di SMA banyak yang gemar bermain band. Itu pun saya tidak bisa mengikuti hanya jadi penikmat permainan mereka. Setiap tahun di hari Sumpah Pemuda selalu di adakan parede band di perum. 

Teman sekolah ku ada beberapa yang mendaftar dengan menirukan band-band ternama seperti Scorpion, The Parple, The Bithle, The Roling Stone. Seperti band aslinya mereka memainkan dengan aransemen mereka sendiri, beberapa lagu yang ditampilkan membuat penonton terhibur, apalagi suka ada bintang tamunya seperti Jajat Paramor. Kadang pestival band ini sampai menjelang tengah malam belum selesai, terus di tonton hingga berakhirnya pestival band.

Memasuki kelas 2

Memasuki di kelas dua, sebagai remaja yang baru tumbuh ingin juga memiliki teman dekat, sebut saja pacar. Aku termasuk pelajar yang pandai, selalu berada di posisi tiga besar, wajar saja bila ada teman wanita yang mencuri perhatian padaku. Namun saat itu aku ada prinsip "no time for love", tetapi naluri sebagai remaja tergoda juga ingin merasakan berpacaran. Mulailah dengan kirim salam, melalui teman sekelasnya.salam itu bersambut dan salam kembali. Diterima salamku saja rasanya dunia seperti tidak ada yang punya.

Lanjut dengan berkirim surat dan di balas. Begitu lah cinta remaja dulu berkirim surat tidak seperti saat ini sudah bisa menggunakan wa. Melihat dia berjalan di depanku juga rasanya seperti ketemu bidadari. Oh, betapa membutakan cinta remaja masa lalu, begitu indahnya. Pantas kalau Rano Karno yang bermain film dalam Puspa Indah Taman Hati, digemari para remaja saat itu.

Duduk berdekatan saja sudah begitu indahnya apa lagi berjalan bersama. Suatu ketika kami pulang bersama menuju arah Sarijadi, yang berjalan banyak teman-teman dengan arah yang sama ke Sarijadi melalui lemah neundet. Begitu indah berjalan dengan gadis pujaan, namun ternyata gadis itu sudah ada yang punya. 

Karena ketika beberapa saat aku duduk di depan rumah ada mahasiswa yang datang ke rumah menanyakan gadis itu. Gadis itu rupanya pacarnya. Tidak enak rasanya berpacaran dengan yang sudah punya pacar, dan pacar gadis itu mahasiswa IKIP Bandung yang suatu saat nanti bertemu dengan ku di kampus setelah aku kuliah di IKIP Bandung. Dan mereka menikah, menurut ceritanya mereka tinggal di daerah Subang.

Pengalaman memadu kasih dengan gadis pujaan orang lain bukan berarti bersalah. Mungkin pelampiasan yang menurut ceritanya di jodohkan oleh orang tuanya. Pengalaman berpacaran di masa SMA seperti cerita dalam film he he he. Gagal dalam berpacaran bukan berarti gagal dalam prestasi, aku masih berprestasi di kelas tiga. Matematika basih bagus, reaksi kimia masih di sukai serta gerak lurus beraturan fisika masih di kuasai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun