Â
Indonesia, atas dasar kemanusiaan, merespons kedatangan pengungsi Rohingya dengan membuka kamp-kamp pengungsian dan rumah detensi. Langkah ini mencerminkan kepedulian negara terhadap kondisi sulit yang dihadapi oleh etnis Rohingya. Meskipun demikian, di balik tindakan kemanusiaan ini, muncul dampak yang signifikan terhadap stabilitas keamanan di Indonesia.
Â
Para pengungsi Rohingya membawa beban psikologis yang berat, terpicu oleh diskriminasi dan intimidasi yang mereka alami di Myanmar. Kondisi jiwa yang belum stabil ini, sayangnya, dapat merusak ketenangan di tanah air. Kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk akibat perlakuan kasar di negara asal terus membayangi kehidupan mereka di Indonesia, membawa ancaman baru yang mengintai.
Â
Penting untuk diakui bahwa upaya Indonesia dalam memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan adalah suatu tindakan mulia. Namun, keberlanjutan dari dampak buruk terhadap keamanan, seperti insiden pelecehan seksual terhadap seorang relawan di Aceh.
Â
Ancaman utama dari pengungsi Rohingya bagi stabilitas keamanan sosial dan politik Indonesia adalah karena terdapat beberapa kapal pengungsi yang luput dari pengawasan TNI dan akhirnya sampai ke daratan Indonesia. Masuknya pengungsi Rohingya dalam jumlah yang banyak dapat menganggu stabilitas keamanan dan membawa dampak negatif terhadap Indonesia.
Â
TNI menolak kedatangan para pengungsi Rohingya lantaran karena pengungsi Rohingya tidak memenuhi hukum positif di Indonesia mengenai larangan masuknya waga negara asing tanpa disertai dokumen-dokumen resmi.
Â