Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Dosen: Antara Tensi dan Vaksinasi

12 Maret 2021   20:25 Diperbarui: 14 Maret 2021   07:39 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
catatan 'tensi' sebelum vaksinasi (dokpri)

Pak dosen menyorongkan satu botol mineral lebih yang dimiliki, sekaligus menghentikan langkah Ibu utk istirahat bergabung.

Obrolan pun sambung menyambung tentang tensi dan vaksinasi. Dari kejadian hari ini, saya tahu bahwa sebagian besar dosen-dosen memiliki problem kesehatan yang hampir sama, yaitu tensi, tekanan darah yang cenderung tinggi. Tidak hanya dosen, pegawai pun mengalaminya.

"Kemarin teman tensi 180, diminta istirahat sejenak, dicek lagi 160, trus diminta istirahat lebih rileks kembali, setelah santai di ruang AC dengan banyak minum air mineral, bisa turun di 150-an, Nah baru bisa divaksinasi"

Setelah menemani sebentar, saya pamit duluan, ambil motor dan melaju pulang. Di jalanan sambil mikir saya berasumsi, menarik benang merah kejadian pagi ini, efek pandemi ini bikin dosen kurang gerak, banyak duduk hadap laptop dan tak sadar tekanan darah melonjak. Merasa baik-baik saja karena tak kemana-mana. Kerja di rumah saja. Terhindar dari 'angin' covid, tetapi dihinggapi resiko tensi. Dehh...

Atau alat tensi digitalnya belum terkalibrasi ? Ah sudahlah saya tidak mau berspekulasi. Semua hanya asumsi yang berkelebat di otak. Lanjut ku geber motorku di tengah panas mulai menyengat.

Browsing sejenak saat menulis ini, ternyata memang tensi atau hipertensi nama lain dari tekanan darah tinggi, adalah silent killer, sering tidak bergejala. Disamping kurang gerak atau olahraga, ini penyakit lebih disebabkan gangguan metabolisme di dalam tubuh. Dan hipertensi adalah pembunuh nomor wahid. Penyebabnya belum diketahui, tetapi faktor pemicu diantaranya adalah usia, berat badan, jenis makanan dan minuman tertentu, dan lain-lain.

Untuk mencegahnya adalah cek rutin tekanan darah. Dan ini yang biasanya paling malas dilakukan. Paling malas jika mengetahui parameter kesehatan tubuh ada yang tidak beres. Nah, kemalasan ini juga penyakit, tak terkecuali para dosen. Hahaha...

Dengan Vaksinasi ternyata juga mengingatkan akan pentingnya tes rutin tensi. Sebaliknya, mengabaikan 'ilmu kebal' covid setelah vaksinasi. Sudah terbukti, yang sudah vaksinasi masih memungkinkan positif covid. Bukan jaminan untuk bertingkah semaunya. Protokol kesehatan 3M atau 5M tetap harus menjadi budaya di masa pandemi.

Ingat Vaksinasi ingat Tensi, ingat Tensi untuk bisa Vaksinasi. Ahh... sudahlah. Terlalu panjang cerita ini. Ciaoo..

alifis@corner

120321 21:06

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun