Mohon tunggu...
irzall
irzall Mohon Tunggu... Lainnya - Civil servant

solo traveller, coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Backpakeran ke Kahsmir (India)

29 Oktober 2024   17:30 Diperbarui: 29 Oktober 2024   17:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Sebelumnya aku tidak menyangka aku bisa mewujudkan mimpi untuk backpacker ke Kahsmir india. Sebenernya saya tidak terlalu mematok untuk harus trip ke luar negeri. 

Saya lebih suka mengeksplore nusantara. Tapi buat aku yang masih menganut paham "mendang mending" tentu saja akan memakai prinsip traveling dengan ongkos seminim mungkin dan transportasi senyaman mungkin namun destinasi harus numero uno. 

Belakangan ini saya kadang terheran-heran Ketika cek-cek harga tiket pesawat penerbangan domestik. harganya mahal ketimbang tiket flight internasional dan sangat tidak tidak ramah untuk para backpacker seperti saya. 

Untungnya saya mendapat wahyu untuk mencari alternatif traveling lain, yaitu keluar negeri. Memang, sesekali gak apa-apa ke luar negeri, biar kita juga gak jadi katak dalam tempurung.

Solo travelling itu bisa hemat bisa juga bengkak, tergantung Tingkat riset yang kita lakuin. Karena ini menyangkut perencanaan keuangan lebih matang. Riset sebelum traveling penting agar kita bisa memiliki gambaran tentang kondisi di sana, mengetahui tradisi serta kebiasaan suatu tempat sehingga kita bisa menyiapkan budget sesuai kebutuhan. Kamu bisa mendapat gambaran tentang kemungkinan buruk yang bakal terjadi. Jangan sampai asal berangkat.

Jujur saja aku awalnya ragu untuk berangkat ke Khasmir karena banyak isu tentang pergolakan pergolakan dan persengketaan wilayah antara India, Pakistan, gerilyawan dan gerakan separatis dalam masalah kendali atas Kashmir. 

Perebutan wilayah yang berujung perang berkepanjangan antara India, Pakistan dan China. Bahkan, India dan Pakistan sejak 1947 hampir tidak pernah hidup rukun memperebutkan wilayah Kashmir. Mereka tidak segan mengerahkan kekuatan militer paling maksimal untuk mempertahankan klaim atas Kashmir.

Sejarah panjang soal perebutan wilayah dan penentuan kedaulatan membuat daerah ini terkenal rawan. Hal ini menjadikan Kashmir sebagai salah satu zona konflik terpanas di dunia. 

Wilayah ini memiliki tingkat ancaman keamanan yang tinggi dan dianggap berbahaya bagi wisatawan. Terkadang juga kerusuhan sipil serta bentrokan hebat terjadi antara militan dan pasukan keamanan India. Sehingga wisatawan sering kali merasa ragu untuk mengunjungi Kashmir termasuk saya.

Kashmir adalah sebuah wilayah perbatasan yang letaknya berada di tengah-tengah India dan Pakistan. Oleh John Keay, seorang penulis asal Inggris, Kashmir disebut dengan istilah 'A little England in the heart of Asia'. Negara bagian Jammu & Kashmir ini unik sekali karena ibukotanya berpindah tergantung musim. Saat musim panas, ibukotanya adalah Srinagar di Kashmir dan saat musim dingin, ibukotanya pindah ke Jammu.

Sebagai Informasi, Kashmir memiliki empat musim layaknya negara di Eropa. Musim Dingin (Desember -- Februari), Musim Semi (Maret -- April), Musim Panas (Mei -- Agustus), Musim Gugur (September -- Novemver). Bulan Juli -- Agustus memiliki curah hujan yang tinggi. Seperti kita ketahui, Kashmir masuk dalam rantai pegunungan Himalaya yang dikenal dengan ketidakpastian cuaca. Sesaat langit nampak biru cerah, tetiba kabut tebal menyapa sekaligus hujan es.

Apa yang membuat saya ingin trip ke Kashmir?

Perjalanan saya ke India di tahun 2020 silam membuat saya jadi penasaran untuk trip ke India lagi, bedanya kali ini karena ingin melihat sisi lain pengunungan Himalaya dari Negara India yang katanya 'Surga yang ada di bumi' yang terletak di Kahsmir. Setelah menguatkan tekad dan segera ingin meluapkan rasa penasaran ku tentang Kashmir, akhirnya akupun berangkat, karena Kashmir sudah memanggilku.

Saya naik Airasia dari Makassar dan transit di Kuala Lumpur selama satu hari. Saya sengaja membeli tiket yang bukan connecting flight dengan alasan klasik harganya jauh lebih murah disisi lain aku bisa leluasa memilih waktu transit yang lebih lama setibanya di Kuala lumpur. Malamnya saya lanjut naik Scoot dari Kuala Lumpur International Airport ke New Delhi yang berangkat pukul 23.30. 

Begitu saya naik pesawat, aktifitas aku hanya nonton video dan film dari screen yang ada di depan seat ku hingga saya tertidur pulas dan terbangun saat mendengar suara announcer yang menyatakan bahwa pesawat bentar lagi akan mendarat. Pukul 02.15 setelah sekian lama menunggu akhirnya sampe juga di Indira Gandhi International Airport (New Delhi) dengan selamat. New Delhi menyambut saya di tengah malam dengan udara yang sangat dingin di Bandara Internasional Indira Gandhi.

Aku transit selama kurang lebih 9 jam di New Delhi sebelum lanjut ke Srinagar. Karena saya punya waktu yang lama di New Delhi saya sempatkan hanya mutar-mutar gak jelas di bandara terbesar di India tersebut. puas menyusuri sudut sudut bandara akupun memutuskan untuk keluar counter imigrasi untuk cari makan di depan gate kedatangan Airport. 

Selesai makan saya mencari tempat untuk istirahat sejenak sambil menunggu penerbangan selanjutnya yang akan membawaku menuju ke Srinagar sembari menghangatkan diri dari dingin yang membuat jari-jari dan telinga saya jadi kebas.

Pukul 09.00 Saya langsung menuju counter check-in dan imigrasi. Saya naik pesawat Air India dari Delhi ke Srinagar. Butuh waktu hampir 2 jam untuk mencapai Srinagar dari New delhi. Selama penerbangan ke Srinagar sering mengalami turbulensi sehingga membuat penerbangan terasa tidak nyaman. 

Untuk mengurangi kecemasanku saat terbang aku fokuskan berdoa sambil menikmati pemandangan bentangan pegunungan Himalaya. panorama gunung yang diselimuti salju sepanjang mata memandang. pemandangan sepanjang penerbangan kita akan disuguhi barisan gunung-gunung megah yang di selimuti salju, masyaallah indahnya. gak heran kalau Kashmir dijuluki Swiss dari Timur. 

Jarak antara pesawat ke puncak-puncak gunung tersebut terlihat dekat sekali. Awalnya aku duduk di kursi tengah diapit oleh dua orang india, tapi untungnya orang India di sebelah berbaik hati dan dia mau tukaran seat, jadi aku bisa lebih menikmati dan merekam pemandangan pegunungan es di luar jendela.

Sebagai millenials, saya faham kalau mendokumentasikan perjalanan itu penting. Kebutuhan feeds instagram dan updates stories. Tapi, jangan lupa untuk enjoy the moment. Alam di sekitar Himalaya itu luar biasa indah, jadi sempatkan waktu sejenak untuk merenung, bertafakur dan bermuhasabah.

Mengingat posisi Kashmir yang berada di antara Pegunungan Himalaya dan jajaran Pegunungan Pir Panjal, keindahan alamnya memang tidak perlu diragukan lagi. Sebelum saya menjejak kaki di sana pun saya sudah yakin alam Kashmir luar biasa indah. Saya bahkan tercengang akan alam Kashmir. Saya duduk di sisi jendela, jadi bisa lihat pemandangan di bawah saat pesawat akan mendarat. Suasana tegang mulai terlihat ketika pesawat mendarat. Hampir sepertiga luas bandara dipenuhi bungker berisi pesawat tempur dan kendaraan berat tentara. Puluhan tentara dengan senjata laras panjang juga bersiaga di kawasan bandara.

Tidak lama pesawat landing dan Brrrrrzz langsung berasa dinginnya keluar pesawat, akhirnya sampe juga di Srinagar Airport (Jammu Kashmir) dengan selamat. Drama kecemasan dan ketegangan pun dimulai dari ribetnya urusan imigrasi, ngisi foreign suggestion dan lain-lain. Ini momen paling menegangkan dari sejumlah counter imigrasi internasional yang pernah saya lalui, Tingkat keamanan dan pemeriksaan maksimum security diatas rata-rata bandara lain. 

Kalian harus body check beberapa kali di awasi tentara dan polisi india khusunya di line of control., buka Sepatu dan ngeluarin satu-satu buat di check x-ray selain pakaian yang melekat dibadan. Terus kalo misalkan kalian pake jaket yang lumayan tebal, itu kalian harus buka dan di masukin ke x-ray juga. Rasa takut dan cemasku mulai sirna ketika beberapa kali saya mencoba berkomunikasi dengan tentara yang berjaga. Mereka dengan ramah menyambut obrolan bahkan terkadang.

Pemeriksaan barang di Bandara Srinagar, sangat ketat, bahkan berlangsung dalam waktu yang lama. Setelah drama pemeriksaan kelar, sayapun buru-buru mengemas kembali ransel saya dan langsung masuk ke dalam ruangan lain buat hangatkan badan sekalian nebeng hostpot orang lain. Terlihat suhu -5 derajat di hp saya saat itu. Saking dinginnya tiap berbicara mulut terlihat beruap. Untung saja aku selalu sedia Tolak Angin dalam setiap perjalanan, jadi masalah pergantian cuaca yang ekstrim tidak berpengaruh.

Udara dingin terasa makin menusuk tulang ketika saya berjalan keluar bandara dan menyusuri jalanan yang bersalju untuk menuju Gulmarg sebagai destinasi pertama saya di Khasmir. Gulmarg adalah salah satu bagian di kaki pegunungan Himalaya yang berjarak lebih kurang dua jam dari kota Srinagar untuk menikmati keindahan hamparan salju.

Kashmir memang indah tapi ketegangan tetap nampak dari banyaknya tentara India dan polisi dimana-mana. Hampir di setiap sudut jalanan terlihat pos-pos dengan tentara bersenjata yang siaga. Namun, mereka tampak ramah, sesekali memberikan lambaian tangan ke bus yang akan mengantar saya ke Gulmarg. Kashmir adalah salah satu wilayah dengan militerisasi terpadat di dunia, diperkirakan 500.000 tentara India dikerahkan untuk berjaga-jaga di wilayah Kashmir. Bahkan katanya, menjelang hari kemerdekaan India (15 Agustus) keamanan akan lebih diperketat lagi, Double security. Banyak jalan di blockade dengan pagar berduri dan jumlah tentara India semakin bertambah. Kehadiran militer yang besar di Kashmir mungkin membuat wisatawan gelisah.

Namun terlepas dari ketegangan-ketegangan yang ada di Kashmir, ketika ada yang bertanya apakah aman pergi ke Kashmir sebagai turis, jawabannya adalah, ya, sangat aman. Dengan segala keindahannya, Kashmir sangatlah layak menjadi salah satu tujuan wisata bagi mereka yang mempunyai keterbatasan waktu libur, tetapi menginginkan pengalaman unik mengesankan selama liburan. Sekedar info orang-orang Kashmir pun sangat ramah terlebih lagi jika mereka tahu kalo kita berasal dari Indonesia. Mereka akan sangat senang untuk mambantu.

To Be Continued....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun