Mohon tunggu...
Much. Irzal Ardiansyah
Much. Irzal Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Nikmati proses belajar dan mengajar

S2 Bimbingan dan Konseling- UNESA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Studi Kepustakaan mengenai Teknik Modeling untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Siswa Sekolah Menengah Pertama

21 Desember 2021   00:09 Diperbarui: 21 Desember 2021   21:19 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Much. Irzal Ardiansyah 

Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya

Email : muchirzal.21003@mhs.unesa.ac.id

Dr. Budi Purwoko, S.Pd., M.Pd 

Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya

Email : budiwoko@gmail.com 

 Abstrak 

Penelitian ini bertujuan untuk sarana dalam mendeskripsikan mengenai teknik modeling bisa digunakan untuk meningkatkan self-efficacy akademik pada siswa khususnya di sekolah menengah pertama. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian studi kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode dokumentasi. 

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Untuk menjaga ketepatan pengkajian dan mencegah kesalahan informasi dalam analisis data maka dilakukan pengecekan antar pustaka dan membaca ulang pustaka serta memperhatikan komentar pembimbing. Penelitian ini merujuk pada jenis penelitian studi kepustakaan yang bersumber data sebanyak 4 jurnal dengan pengumpulan data secara dokumentasi. Analisis data yang digunakan merupakan analisis isi. Hasil penelitian ini yang merujuk pada sumber jurnal menjelaskan empat poin meliputi : 1) Tingkat self-efficacy akademik pada siswa; 2) Sasaran penggunaan teknik modeling untuk self-efficacy akademik; 3) Keberhasilan penggunaan teknik modeling untuk self-efficacy akademik; 4) Bentuk-bentuk teknik modeling yang digunakan untuk self-efficacy akademik.

Kata Kunci: Studi Kepustakaan, self-efficacy akademik, Teknik Modeling 

Abstract 

This study aims to provide a way to describe modeling techniques that can be used to improve academic self-efficacy among students especially in elementary schools. The research method used by the researcher is the literature review research method. The data collection method used in this study is the documentation method. The data analysis technique used is content analysis. To maintain the accuracy of the assessment and to avoid misinformation in the data analysis, an interlibrary review and re-reading of the literature and attention to the supervisor's comments were performed. This search refers to the literature review study type obtained from 4 journals with data collected from documents. The data analysis used was content analysis. The results of the study, which refer to the journals' sources, show four things, including: 1) the level of students' academic self-efficacy. 2) directed use of modeling techniques to achieve academic self-efficacy; 3) successful use of modeling techniques for academic self-efficacy; 4) Modeling techniques used in academic self-efficacy.

Keywords: literature studi, Academic self-efficacy, Modeling techniques

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting bagi kualitas dan martabat negara. Memprioritaskan pendidikan dalam program pemerintah akan meningkatkan negara dan memungkinkan untuk berpartisipasi dalam masyarakat internasional. Negara yang mengutamakan pendidikan akan menjadi negara yang memiliki  pengetahuan terbaik dan akan menjadi pedoman bagi negara lain

Pendidikan adalah salah satu hal terpenting yang pernah dilihat dunia di negara mana pun. Pendidikan lanjutan di suatu negara  menjadi standar pembangunan nasional, mengungkapkan bahwa pendidikan mempunyai peran penting di masing-masing negara. Langkah yang diambil negara Indonesia untuk memaksimalkan tingkat Pendidikan sangat beragam-ragam. Dimulai dengan berdirinya sekolah formal yang terdiri dari  negeri dan swasta, sekolah berbasis agama islam contohnya pesantren seperti pesantren, dan sekolah berbasis asrama.

Menurut Musfikon (Rofiqah & Sunaini, 2017) menjelaskan bahwa dengan adanya pendidikan dapat mewujudkan perubahan pada peserta didik. Perubahan tersebut terjadi pada semua aspek yang ada pada diri peserta didik yang dapat dilihat dari aspek cara memahami, pengetahuan yang dimilikinya, pola pikir, kesigapan, perilaku, cara pandang, keahlian dan lain sebagainya. Hal ini dimungkinkan jika terjadi kesalahan pada saat pelaksanaan proses pendidikan. Kegagalan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan intelektual, tetapi juga oleh berbagai faktor lainnya.

Menurut (Sintadewi, dkk, 2013) faktor yang mempengaruhi terjadinya kegagalan dalam pendidikan salah satunya yaitu faktor mengenai keyakinan yang berada pada masing-masing individu tentang kemampuannya yang dikenal dengan sebutan self-efficacy. Self-efficacy tidak bisa berdiri sendiri, artinya jika berkaitan dengan tingkat kemampuan belajar pada siswa disebut dengan self-efficacy akademik. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat dari Schuck & Pajares (Safitri dan Naqiyah, 2021) menjelaskan bahwa di ruang lingkup Pendidikan self-efficaccy akademik adalah tolak ukur utama keberhasilan siswa, sebab self-efficacy akademik dapat memberikan stimulus mengenai pilihan alternatif yang dipilih oleh siswa dan perilaku yang ingin diperolehnya.

Menurut Bandura (Susanto, 2018) Self-efficacy akademik mengacu pada suatu keyakinan yang berada di dalam diri setiap siswa mengenai kemampuan dirinya dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan serta hasil tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Self-efficacy akademik memilki pandangan tentang kemampuan siswa, hal ini penting bagi siswa karena  itu bisa mempengaruhi sikap dan perilaku  yang dikembangkan siswa saat mereka menyelesaikan tugas akademik mereka.

Menurut Bandura (Sharma dan Nasa, 2014) menjelaskan bahwa jika siswa mempunyai tingkat self-efficacy akademik yang maksimal akan cenderung memiliki pandangan bahwa suatu problem merupakan suatu tantangan dan bukan suatu ancaman sehingga perlu adanya tindakan untuk menyelesaikan tantanga tersebut. Oleh karena itu memang sangat penting adanya self-efficacy akademik pada setiap siswa, sehingga harapannya siswa tersebut mampu memiliki keyakinan-keyakinan yang kuat dalam setiap pandangan di masa depan dan mampu menyelesaikan setiap tugas yang mejadi tanggung jawabnya dengan tepat waktu tanpa adanya sikap untuk menunda-nunda tugas. 

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Novariandhini dan Latifah, (2012) menjelaskan bahwa jika di dalam diri siswa melekat adanya self-efficacy akademik dengan tingkat yang tinggi, siswa cenderung akan memiliki keyakinan yang kuat dalam hal masa depan, tugas akan dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, berusaha dalam menyelesaikan tugas yang katagori sulit, dan mempunyai pemahaman mengenai cara mengerjalan tugas yang efektif dan efisien.

 Penelitian terdahulu juga sudah membuktikan adanya fakta yang menggambarkan bahwa masih rendahnya tingkat self-efficacy akademik pada siswa, penelitian yang dilakukan oleh Sintadewi, dkk, (2013) di sekolah SMPN 2 Singaraja mendapatkan hasil bahwa siswa di sekolah tersebut tergolong self-efficacy akademik berkatagori rendah. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Marsela, dkk (2020) di sekolah SMPN 25 Bandar Lampung menunjukkan bahwa siswa yang tergolong self-efficacy akademik rendah itu memiliki ciri-ciri seperti siswa menyerah dalam mengerjakan tugas sebelum dicoba terlebih dahulu, megeluh ketika mengerjakan soal yang berkatagori sulit, kebiasaan melihat pekerjaan teman ketika adanya tugas, dan lebih memilih menunda bahkan menghindari tugas yang diberikan.

Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak adanya siswa yang tegolong katagori self-efficacy akademik rendah, seperti lebih relative pasif dalam pembelajaran, mudah menyerah, kurang adanya rasa kepercayaan diri, ketika mendapatkan tugas lebih enderung mengandalkan pekerjaan dari teman untuk disalin dari pada yakin pada kemampuan dirinya, fakta-fakta fenomenal yang ada sebagai mendasari perlu dan urgen adanya upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik yang melekat pada diri siswa masing-masing sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Self-efficacy akademik tentu akan meningkat secara optimal pada siswa jika dilakukan secara meniru dan mengamati individu yang lain, tentu yang memiliki tingkat self-efficacy akademik yang seimbang ataupun lebih tinggi. Oleh karena itu siswa dapat mengoptimalkan self-efficacy akademik melalui model-model individu yang positif. Tahapan tersebut jika dalam lingkup bimbingan dan konseling disebut dengan teknik modeling.

Menurut Bandura (Nursalim, 2013) mengungkapkan bahwa teknik modeling merupakan suatu teknik layanan konseling yang bersumber memberikan manfaat pada situasi belajar dengan langkah menempuh kegiatan yaitu mengamati model yang ada dan memperhatikan peralihan tindakannya. Sedangkan menurut Schunk (Ragil, dkk 2019) menjelaskan bahwa teknik modeling berpedoman pada suatu proses dalam hal mengamati pola piker, tindakan dan adanya keyakinan siswa setelah melihat satu atau lebih model yang ditampilkan. Hal tersebut menjelaskan bahwa model sangat memiliki peran yang penting dalam memberikan suatu informasi dan pengetahuan tentang hal-hal yang mampu menunjang untuk meningkatkan self-efficacy akademik.

Tujuan teknik modeling adalah suatu proses dalam konseling untuk mempelajari adanya keterampilan dan perilaku baru yang muncul melalui observasi pada model yang mempunyai peran sebagai stimulus untuk merespon pola piker, sikap, dan perilaku merunut Komalasari (Marsela, dkk, 2020). Oleh karena itu tentu adanya model-model teknik modeling untuk diterapkan pada siswa yang bertujuan untuk membantu konseli dalam menyelesaikan masalahnya.

Menurut Bandura (Nursalim, 2013) mengungkapkan bahwa salah satu strategi dalam konseling yang menggunakan proses melalui belajar yaitu pengamatan terhadap model dan perubahan perilaku karena adanya peniruan. Sedangkan menurut Nelson (Nursalim, 2013) Strategi modeling merupakan strategi yang befokus untuk pengubahan perilaku melalui proses pengamatan model. Ada 3 macam model strategi modeling menurut Corey (Nursalim, 2013) yaitu : (1) model nyata (live model); (2) model simbolis (symbolic model); dan (3) model ganda (multiple model).

Hasil penelitian yang terbukti adanya peningkatan yang signifikat dengan penggunaan teknik modeling. Penelitian yang pertama oleh Sadewi, dkk (2012) menjelaskan bahwa hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan katagori yang berawal rendah menjadu tinggi pada tingkat self-efficacy akademik siswa setelah diberikan layanan penguasaan konten melalui teknik modeling dengan model simbolis (symbolic model). Selanjutnya penelitian dari Anggara, dkk (2016) menjelaskan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling mampu untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik pada siswa saat situasi ujian.

Berdasarkan uraian di atas bahwa perlu adanya perlakuan yang diterapkan untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik yang dimiliki siswa, karena hal tersebut memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan dalam Pendidikan. Upaya untuk menanggulangi masalah 

tersebut tentu dilakukan melalui layanan konseling dengan dikombinasikan teknik modeling yang diterapkan kepada siswa. Oleh karena itu pada studi kepustakaan ini akan membahas lebih mendasar mengenai teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik pada siswa dengan menggunakan  berbagai sumber literatur yang linear sesuai topik pembahasan yaitu self-efficacy akademik yang dimiliki siswa, sasaran pada penggunaan teknik modeling untuk sef-eficacy akademik, Tingkat keberhasilan teknik modeling untuk self-efficacy akademik dan model-model teknik modeling  yang diterapkan pada self-efficacy akademik.

METODE

Jenis Penelitian

Pada penelitian    ini fokus menggunakan jenis/pendekatan penelitian yang berupa Studi Kepustakaan (Library Research). Menurut Nazir (2005) menjelaskan bahwa penelitian menggunakan studi kepustaan merupakan suatu teknik yang mempunyai manfaat sebagai prosedur pengumpulan data berdasarkan proses telaah pada sumber seperti buku, literatur, catatan, ataupun laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diselesaikan pada suatu penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan menurut Zed (2014) studi kepustakaan memiliki sebuah arti sebagai teknik yang mempunyai manfaat untuk megumpulkan data dengan focus pada data yang ada diperpustakaan saja, tidak perlu adanya terjun secara langsung ke lapangan.

Adanya kandungan karakteristik pada studi kepustakaan yang diuraikan oleh Zed (2014) peneliti mengelolah secara langsung data baik bentuk teks ataupun angka yang sudah ada, bukan dengan melalui hasil sebuah data yang didapatkan dari adanya proses secara langsung ke lapangan atau hasil penelitian dari saksi mata seperti peristiwa itu sendiri, individu yang terhubung maupun suatu benda yang mendukung.

Oleh karena itu data pustaka sudah tersedia tentu memiliki sifat siap untuk dipergunakan, jadi peneliti tidak perlu langsung terjun ke lapangan ke tempat penelitian, melainkan hanya memanfaatkan secara langsung sumber-sumber data yang telah siap baik di perpustakaan offline ataupun online. Data pustaka memiliki bentuk data berkatagori sekunder yaitu data yang didapat dan dimanfaatkan melalui peneliti lain bukan asli dari peneliti itu sendiri di lapangan, data pustakan yang digunakan tidak terikat waktu.

Prosedur Penelitian

Metode penelitian kepustakaan ini digunakan untuk menyusun konsep mengenai teknik modeling untuk self-efficacy akademik siswa.. Adapun langkah-langkah dalam penelitian kepustakaan menurut Kuhlthau (Tunna Imah dan Purwoko, 2018) adalah sebagai berikut :

  1. Adanya pemilihan topik
  2. Eksplorasi informasi data
  3. Menentukan titik fokus penelitian
  4. Pengumpulan sumber data literatur
  5. Persiapan penyajian data
  6. Menyusunan laporan

 

Sumber Data

Sumber data yang menjadi bahan pada penelitian ini, yaitu: 1) Tingkat self-efficacy akademik pada siswa; 2) Sasaran penggunaan teknik modeling untuk self-efficacy akademik; 3) Keberhasilan penggunaan teknik modeling untuk self-efficacy akademik; 4) Bentuk-bentuk teknik modeling yang digunakan untuk self-efficacy akademik.

Sumber data yang dibutuhkan peneliti berasal dari jurnal atau artikel nasional yang berkapasitas memiliki kaitan dengan judul penelitian. Data yang sudah ada diunduh pada alamat web https://scholar.google.co.id

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, makalah            atau      artikel, jurnal    dan sebagainya (Arikunto, 2010). Oleh karena itu beberapa studi yang dapat dan dijadikan sebagai sumber data rinciannya sebagai berikut.

Tabel 1. Sumber Data

No.

Judul Jurnal Penelitian

Tahun

Penulis

1,

Upaya Peningkatan

Self-Efficacy dengan Teknik

Symbolic Modelling pada Siswa

Kelas VIII-A SMP Negeri 7

Banjarmasin

2018

Nur Inayah

2.

Keefektifan 

Teknik Modeling berbasis Sinema

Edukasi untuk Meningkatkan

Efikasi Diri Akademik Siswa SMP

2019

Endang Ragil, Restu

Dwi Ariyanto, Vivi

Ratnawati, Risaniatin

Ningsih, Dias Rendy

Valdino

3.

Peningkatan

Efikasi Diri melalui Konseling

Kelompok Teknik Modeling pada

Siswa SMP

2020

Iin Marsela, Muswardi

Rosra, Redi Eka

Andriyanto

4.

Efektivitas

Model Konseling Behavioral

Teknik Modeling untuk

Meningkatkan Efikasi Diri Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2

Singaraja Tahun Pelajaran

2013/2014

2013

Ni Luh Dian Sintadewi,

Ni Ketut Suarni, Dewi

Arum W.M.P

Teknik Analisis Data

             Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Menurut Weber (Satori dan Komariah, 2009) menjelaskan bahwa analisis isi adalah suatu metode yang menggunakan serangkaian kumpulan perangkat langkah sehinggah menhasilkan kesimpulan yang valid dengan sumber dari buku ataupun dokumen. Pendapat tersebut ditunjang oleh pendapat dari Holsti (Satori dan Komariah, 2009) analisis isi merupakan suatu teknik analisis yang berguna untuk sarana menghasilkan suatu kesimpulan dalam melewati penemuan ciri-ciri pesan adanya proses analisis yang faktual dan teratur,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

 Berikut di bawah ini merupakan hasil telaah secara lebih lengkap mengenai tingkat self-efficacy akademik yang ada pada siswa.

  1. Jurnal pertama, dengan judul “Upaya Peningkatan Self-Efficacy dengan Teknik Symbolic Modelling pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 7 Banjarmasin” (2018), dalam penelitian tersebut menggunakan subjek 4 siswa kelas VIII-A SMPN 7 Banjarmasin yang termasuk mempunyai taraf self-efficacy akademik rendah dengan mengimplementasikan konsep perlakuan pretest sebelum diberikan treatment dan posttest setelah diberikannya treatment.
  2. Jurnal kedua, dengan judul “Keefektifan Teknik Modeling berbasis Sinema Edukasi untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP” (2019), dalam penelitian tersebut memberikan gambaran adanya self-efficacy akademik yang rendah sebanyak 10 siswa. Hal itu diperoleh dari diberikannya skala pengukuran mengenai self-efficacy akademik siswaJurnal ketiga, dengan judul “Peningkatan Efikasi Diri melalui Konseling Kelompok Teknik Modeling pada Siswa SMP” (2020), dalam penelitian tersebut tingkat self-efficacy akademik diperoleh menggunakan pengukuran skala self-efficacy dalam belajar diperoleh hasil dari 60 siswa terdapat 8 siswa tergolong katagori rendah, 38 siswa tergolong katagori sedang,  dan 14 siswa tergolong katagori tinggi.
  3. Jurnal keempat, dengan judul “Efektivitas Model Konseling Behavioral Teknik Modeling untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014” (2013), dalam penelitian tersebut menggambarkan adanya 118 siswa tergolong katagori self-efficacy akademik rendah, data diperoleh melalui skala pengukuran self-efficacy  dalam lingkup akademik. Hal itu terlihat dari karakteristik siswa yang tidak percaya diri pada kemampuan belajar yang dimilikinya, mencontek saat ujian, dan takut untuk bertanya pada guru.

Berdasarkan 4 jurnal di atas menunjukkan bahwa setiap sekolah di jenjang SMP terdapat siswa yang tergolong tingkat self-efficacy akademik yang rendah sehinggah menghambat kegiatan belajar dan pencapaian hasil akhir. Karakteristik yang terlihat mucul pada siswa yang memiliki self-efficacy akademik rendah seperti halnya pasif dalam proses pembelajaran, rendah diri pada kemampuan yang dimiliki, tidak yakin pada kemampuan belajarnya, mencotek pada saat ujian, tidak berani bertanya pada guru ketika ada hal yang belum dimengerti, hilangnya motivasi diri untuk menyelesaikan tugas, menunda-nunda tugas dari guru, mengandalkan bantuan teman untuk bisa menyelesaikan tugas, gugup saat ujian dan binggung ketika mengerjakan ujian.

Sasaran dari penggunaan teknik modelling ini untuk self-efficacy akademik juga memiliki variasi yang cukup beragam di jenjang pendidikan, khususnya ditingkat SMP yang sudah menyebar di berbagai sekolah di negara Indonesia. Berikut ini rincian dari empat jurnal yang sebagai rujukan tadi mengenai sasaran penggunaan teknik modelling untuk self-efficacy akademik.

Tabel 2. Sasaran Penggunaan Teknik Modelling Untuk Self-Efficacy Akademik

No.

Jurnal Penelitian

Tahun

Deskripsi

1.

Upaya Peningkatan Self-Efficacy dengan Teknik Symbolic Modelling pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 7 Banjarmasin

2018

Penelitian ini menerapkan 4 subjek siswa di kelas VII-A SMPN 7 Bajarmasin yang berkatagori self-efficacy akademik rendah dengan menggunakan konsep analisis awal pretest sebelum diberikan treatment dan posttest dilakukan setelah diberikan treatment.

2.

Keefektifan Teknik Modeling berbasis Sinema Edukasi untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP

2019

Penelitian ini mengambil 10 subjek siswa di kelas VIII SMPN 4 Kediri, dengan katagori self-efficacy akademik rendah menerapkan konsep awal diberikan pretest sebelum diberikan layanan sinema edukasi dan posttest setelah diberikan layanan sinema edukasi

3.

Peningkatan Efikasi Diri melalui Konseling Kelompok Teknik Modeling pada Siswa SMP

2020

Penelitian ini menerapkan subjek 16 siswa kelas XI SMPN 25 Bandar Lampung. Sebelumnya ada 16 siswa yang memiliki katagori self-efficacy akademik yang berbeda-beda, lalu dikelompokan lagi menjadi 8 siswa berfungsi sebagai kelompok eksperimen dan 8 siswa berfungsi menjadi kelompok kontrol.

4.

Efektivitas Model Konseling Behavioral Teknik Modeling untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014

2013

Penelitian ini menerapkan 20 subjek siswa kelas VIII SMPN 2 Singaraja yang berkatagori self-efficacy akademik rendah. Dari 20 siswa tersebut dikelompokan menjadi 2 tim, yaitu 10 siswa menjadi kelompok tim eksperimen dan 10 siswa lagi menjadi kelompok tim kontrol.

Berdasarkan 4 jurnal di atas menjelaskan bahwa jenjang SMP yang terbagi menjadi 2 studi penelitian, yaitu: kelas VIII sebanyak 3 studi dan kelas XI sebanyak 1 studi. Selanjutnya akan dikaji lebih spesifik mengenai tingkat keberhasilan dari penerapan teknik modeling untuk self-efficacy akademik. Tingkat keberhasilan di penelitian ini mencakup tentang bagaimana penerapan dan hasil akhir dari penggunaan teknik modeling untuk berperan optimal terhadap self-efficacy akademik pada siswa. Berikut ini penjelasan secara detailnya.

Tabel 3. Penggunaan Teknik Modeling Untuk Berperan Optimal Terhadap Self-Efficacy Akademik

No.

Jurnal Penelitian

Tahun

Deskripsi

1.

Upaya Peningkatan Self-Efficacy dengan Teknik Symbolic Modelling pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 7 Banjarmasin

2018

Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan yang mencakup 4 tahapan yaitu, persiapan, kegiatan, observasi dan penilaian. Pertemuan terakhir memunculkan adanya peningkatan mengenai self-efficacy akademik siswa berkatagori sedang. Hal tersebut berhasil terbukti bahwa teknik modeling mampu mengoptimalkan self-efficacy akademik siswa

2.

Keefektifan Teknik Modeling berbasis Sinema Edukasi untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP

2019

Penelitian ini menggunakan treatment teknik  modeling  yang menggambarkan adanya peningkatan perolehan skor self-efficacy akademik siswa yang berawal rendah berubah signifikan menjadi tinggi. Demikin hal itu bahwa teknik modeling berhasil diterapkan untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik siswa.

3.

Peningkatan Efikasi Diri melalui Konseling Kelompok Teknik Modeling pada Siswa SMP

2020

Penelitian ini menggunakan teknik modeling dengan 4 kali pertemuan menggunakan konseling kelompok. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan skor self-efficacy akademik siswa dengan jumlah total 18,53%.

4.

Efektivitas Model Konseling Behavioral Teknik Modeling untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014

2013

Penelitian ini menggunakan teknik modeling dengan diterapkan melalui konseling kelompok sampai 8 kali pertemuan. Hasil yang diperoleh adanya peningkatan skor self-efficacy akademik siswa setelah pemberikan treatment. Hal tersebut menunjukkan bahwa teknik modeling terbuti efektif digunakan untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik siswa.

Berdasarkan 4 jurnal di atas menjelaskan bahwa penggunaan teknik modeling terbukti efektif untuk memaksimalkan self-efficacy akademik siswa. Hal tersebut terbukti adaya peningkatan skor self-efficacy akademik siswa dilihat dari pretest dan posttest. Posttest dilakukan setelah adanya perlakuan/treatment kepada siswa, yaitu pengaplikasian teknik modeling melalui berbagai layanan seperti: layanan bimbingan kelompok, layanan penguasaan konten maupun layanan konseling kelompok. Adanya peningkatan skor self-efficacy akademik siswa secara 

signifikan dari katagori rendah menjadi sedang maupun tinggi. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran dan dapat memaksimalkan hasil capain akhir kegiatan belajar megajar siswa jika adanya peningkatan self-efficacy akademik.

   Menurut Bandura (Nursalim, 2013) mengungkapkan bahwa salah satu strategi dalam konseling yang menggunakan proses melalui belajar yaitu pengamatan terhadap model dan perubahan perilaku karena adanya peniruan. Sedangkan menurut Nelson (Nursalim, 2013) Strategi modeling merupakan strategi yang befokus untuk pengubahan perilaku melalui proses pengamatan model. Ada 3 macam model strategi modeling menurut Corey (Nursalim, 2013) yaitu : (1) model nyata (live model); (2) model simbolis (symbolic model); dan (3) model ganda (multiple model). Berikut di bawah ini merupakan penjelasan detail mengenai bentuk-bentuk teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik.

Tabel 4.  Macam-macam bentuk teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik.

No.

Jurnal Penelitian

Tahun

Deskripsi

1.

Upaya Peningkatan Self-Efficacy dengan Teknik Symbolic Modelling pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 7 Banjarmasin

2018

Penelitian ini menggunakan model simbolis (symblolic model) dalam teknik modeling melalui media video yang disesuaikan berdasarkan sifat dan kemampuan siswa SMP yaitu berupa video dalam katagori animasi yang bertujuan untuk memaksimalkan self-efficacy akademik pada siswa

2.

Keefektifan Teknik Modeling berbasis Sinema Edukasi untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP

2019

Penelitian ini menggunakan model simbolis (symbolic model) dalam teknik modeling untuk menigkatkan self-efficacy akademik dengan menggunakan sinema edukasi berupa film animasi dan film documenter.

3.

Peningkatan Efikasi Diri melalui Konseling Kelompok Teknik Modeling pada Siswa SMP

2020

Penelitian ini menggunakan model ganda (multiple model) dalam teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik, pada proses konseling pertemuan 1 sampai 3 dengan dibentuk anggota tim yang kemampuan lebih dari yang lain. Selanjutnya saat sesi pertemuan ke-4 menggunakan model simbolis (symbolic model) yang diterapkan melalui film.

4.

Efektivitas Model Konseling Behavioral Teknik Modeling untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014

2013

Penelitian ini menggunakan model nyata (live model) dan model simbolis (symbolic model) dalam teknik modeling yang berfungsi untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik

Berdasarkan 4 jurnal di atas menjelaskan model bentuk-bentuk dari teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik memiliki variasi yang berbeda-beda. Terdapat 2 studi yang menerapkan model simbolis (symbolic model), 1 studi yang menggunakan model ganda (multiple model)  dan model simbolis (symbolic model), dan 1 studi menggunakan model nyata (live model) dan model simbolis (symbolic model).

KESIMPULAN

Berdasarkan dari studi kepustakaan (literatul studi) dengan mengkaji 4 jurnal yang menggunakan teknik modeling terbukti efektif digunakan untuk meningkatkan self-efficacy akademik siswa khususnya pada tingkat sekolah SMP/Mts. Peningkatan terjadi karena siswa sebelumnya tingkat self-efficacy akademik sebelumnya rendah menjadi tinggi setelah adanya perlakukan/treatment. Pada penerapan teknik modeling dilakukan dalam bentuk pemberian layanan berupa bimbingan kelompok, konseling kelompok ataupun layanan penguasaan konten. Bentuk model teknik modeling yang digunakan juga bervariatif yaitu: model nyata (live model), model simbolis (symbolic model) dan model ganda (multiple model).

 

Saran

1) Untuk studi kepustakaan selanjutnya:

  1. Lebih dipersiapkan mengenai ketersediaan rujukan literatur seperti buku, artikel, jurnal dan literatur lainnya yang mendukung sebagai sumber rujukan, sehingga dalam proses pengerjaan studi kepustakaan dapat membahas teori secara mendalam. 
  2. Lebih dipesiapkan kondisi fisik serta mental yang prima karena dalam mengerjakan penelitian berkatagori studi kepustakaan ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk dan menghadap layar laptop, review buku, artikel dan jurnal yang membuat kondisi mata menjadi lelah dan  harus dipersiapkan dan dijaga dengan baik. 

2) Untuk penelitian selanjutnya

  1. Hasil dari penelitian ini hanya berupa kajian awal mengenai teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik siswa sehingga diperlukan adanya tindak lanjut yang lebih mendalam dalam membahas teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik siswa
  2. Dalam penelitian selanjutnya dapat memanfaatkan penelitian studi kepustakaan mengenai teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik siswa ini dengan membuat penelitian pengembangan ataupun penerapan dengan rujukan pustaka mengenai teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, F., Yusuf, A. M., & Marjohan, M. (2016). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Modeling dalam Meningkatkan Efikasi Diri Siswa dalam Menghadapi Ujian. Konselor, 5(1), 42.

Arikunto, S. (2010). Metode Peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.

Inayah, N. (2018). Efforts To Improve Self Efficacy With Symbolic. Pelayanan, Jurnal Dan, Bimbingan Studi, Program Dan, Bimbingan Universitas, Fkip Mangkurat, Lambung, 1–6.

Marsela, I., Rosra, M., & Andriyanto, R. E. (2020). Peningkatan Efikasi Diri melalui Konseling Kelompok Teknik Modeling pada Siswa SMP The Improvement of Self-Efficacy Through Group Counseling Modeling Techniques at Student of Junior High School.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Novariandhini, D. A., & Latifah, M. (2012). Harga Diri, Efikasi Diri, Motivasi Belajar, dan Berprestasi Akademik Siswa Sma Pada Berbagai Model Pembelajaran. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 5(2), 138–146.

Nursalim, M. (2013). Strategi dan intervensi konseling. Akademia Permata.

Ragil, E., Ariyanto, R. D., Ratnawati, V., Ningsih, R., & Valdino, D. R. (2019). Keefektifan Teknik Modeling Berbasis Sinema Edukasi untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP. Nusantara of Research : Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, 6(1), 50–59.

Rofiqah, T., & Sunaini, S. (2017). Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Integral Hidayatulah Batam. Kopasta: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling, 4(1).

Sadewi, A. I., Sugiharto, D., & Nusantoro, E. (2012). Meningkatkan Self Efficacy Pelajaran Matematika Melalui Layanan Penguasaan Konten Teknik Modeling Simbolik. Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 1(2)

Safitri, R. O., Naqiyah, N., (2021). Studi Kepustakaan Teknik Modeling Untuk Academic Efficacy Peserta Didik Sekolah Menengah. Jurnal Kopasta, Vol. 8 (1), Hal 12-31.

Satori, D., & Komariah, A. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta,

Sharma, H. L., & Nasa, G. (2014). Academic self-efficacy: A reliable predictor of educational performances. British Journal of Education, 2(3), 57–64.

Sintadewi, N., Suarni, M., & Putri, S. (2013). Efektivitas Model Konseling Behavioral Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Jurusan Bimbingan Dan Konseling Undiksha, 2(1).

Susanto, A. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Prenadamedia Group.

Tunna Imah, M., & Purwoko, B. (2018). Studi Kepustakaan Penerapan Konseling Neuro Linguistic Programming (NLP) dalam Lingkup Pendidikan. Jurnal BK UNESA, 8(2).

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan (3rd ed.). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun