Mohon tunggu...
Much. Irzal Ardiansyah
Much. Irzal Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Nikmati proses belajar dan mengajar

S2 Bimbingan dan Konseling- UNESA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Studi Kepustakaan mengenai Teknik Modeling untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Siswa Sekolah Menengah Pertama

21 Desember 2021   00:09 Diperbarui: 21 Desember 2021   21:19 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak adanya siswa yang tegolong katagori self-efficacy akademik rendah, seperti lebih relative pasif dalam pembelajaran, mudah menyerah, kurang adanya rasa kepercayaan diri, ketika mendapatkan tugas lebih enderung mengandalkan pekerjaan dari teman untuk disalin dari pada yakin pada kemampuan dirinya, fakta-fakta fenomenal yang ada sebagai mendasari perlu dan urgen adanya upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik yang melekat pada diri siswa masing-masing sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Self-efficacy akademik tentu akan meningkat secara optimal pada siswa jika dilakukan secara meniru dan mengamati individu yang lain, tentu yang memiliki tingkat self-efficacy akademik yang seimbang ataupun lebih tinggi. Oleh karena itu siswa dapat mengoptimalkan self-efficacy akademik melalui model-model individu yang positif. Tahapan tersebut jika dalam lingkup bimbingan dan konseling disebut dengan teknik modeling.

Menurut Bandura (Nursalim, 2013) mengungkapkan bahwa teknik modeling merupakan suatu teknik layanan konseling yang bersumber memberikan manfaat pada situasi belajar dengan langkah menempuh kegiatan yaitu mengamati model yang ada dan memperhatikan peralihan tindakannya. Sedangkan menurut Schunk (Ragil, dkk 2019) menjelaskan bahwa teknik modeling berpedoman pada suatu proses dalam hal mengamati pola piker, tindakan dan adanya keyakinan siswa setelah melihat satu atau lebih model yang ditampilkan. Hal tersebut menjelaskan bahwa model sangat memiliki peran yang penting dalam memberikan suatu informasi dan pengetahuan tentang hal-hal yang mampu menunjang untuk meningkatkan self-efficacy akademik.

Tujuan teknik modeling adalah suatu proses dalam konseling untuk mempelajari adanya keterampilan dan perilaku baru yang muncul melalui observasi pada model yang mempunyai peran sebagai stimulus untuk merespon pola piker, sikap, dan perilaku merunut Komalasari (Marsela, dkk, 2020). Oleh karena itu tentu adanya model-model teknik modeling untuk diterapkan pada siswa yang bertujuan untuk membantu konseli dalam menyelesaikan masalahnya.

Menurut Bandura (Nursalim, 2013) mengungkapkan bahwa salah satu strategi dalam konseling yang menggunakan proses melalui belajar yaitu pengamatan terhadap model dan perubahan perilaku karena adanya peniruan. Sedangkan menurut Nelson (Nursalim, 2013) Strategi modeling merupakan strategi yang befokus untuk pengubahan perilaku melalui proses pengamatan model. Ada 3 macam model strategi modeling menurut Corey (Nursalim, 2013) yaitu : (1) model nyata (live model); (2) model simbolis (symbolic model); dan (3) model ganda (multiple model).

Hasil penelitian yang terbukti adanya peningkatan yang signifikat dengan penggunaan teknik modeling. Penelitian yang pertama oleh Sadewi, dkk (2012) menjelaskan bahwa hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan katagori yang berawal rendah menjadu tinggi pada tingkat self-efficacy akademik siswa setelah diberikan layanan penguasaan konten melalui teknik modeling dengan model simbolis (symbolic model). Selanjutnya penelitian dari Anggara, dkk (2016) menjelaskan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling mampu untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik pada siswa saat situasi ujian.

Berdasarkan uraian di atas bahwa perlu adanya perlakuan yang diterapkan untuk mengoptimalkan self-efficacy akademik yang dimiliki siswa, karena hal tersebut memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan dalam Pendidikan. Upaya untuk menanggulangi masalah 

tersebut tentu dilakukan melalui layanan konseling dengan dikombinasikan teknik modeling yang diterapkan kepada siswa. Oleh karena itu pada studi kepustakaan ini akan membahas lebih mendasar mengenai teknik modeling untuk meningkatkan self-efficacy akademik pada siswa dengan menggunakan  berbagai sumber literatur yang linear sesuai topik pembahasan yaitu self-efficacy akademik yang dimiliki siswa, sasaran pada penggunaan teknik modeling untuk sef-eficacy akademik, Tingkat keberhasilan teknik modeling untuk self-efficacy akademik dan model-model teknik modeling  yang diterapkan pada self-efficacy akademik.

METODE

Jenis Penelitian

Pada penelitian    ini fokus menggunakan jenis/pendekatan penelitian yang berupa Studi Kepustakaan (Library Research). Menurut Nazir (2005) menjelaskan bahwa penelitian menggunakan studi kepustaan merupakan suatu teknik yang mempunyai manfaat sebagai prosedur pengumpulan data berdasarkan proses telaah pada sumber seperti buku, literatur, catatan, ataupun laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diselesaikan pada suatu penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan menurut Zed (2014) studi kepustakaan memiliki sebuah arti sebagai teknik yang mempunyai manfaat untuk megumpulkan data dengan focus pada data yang ada diperpustakaan saja, tidak perlu adanya terjun secara langsung ke lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun