Mohon tunggu...
Irwanuddin H.I. Kulla
Irwanuddin H.I. Kulla Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Hobi: membaca, menulis, riset, diskusi,olah raga, traveling, menonton film dan mendengarkan murothal maupun musik

Selanjutnya

Tutup

Game Changer Pilihan

Konsep Green Energy Berbasis Kemaritiman di Indonesia Menghadapi Climate Change

23 Oktober 2023   00:30 Diperbarui: 23 Oktober 2023   00:35 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang: Jepang telah mengembangkan berbagai proyek green energy berbasis kemaritiman, termasuk proyek pembangkit listrik tenaga surya di atas kapal dan proyek pembangkit listrik tenaga pasang surut.

Norwegia: Norwegia telah menjadi pemimpin dalam pengembangan energi hidrogen berbasis kemaritiman.

Inggris: Inggris telah mengembangkan berbagai proyek green energy berbasis kemaritiman, termasuk proyek pembangkit listrik tenaga surya di atas kapal dan proyek pembangkit listrik tenaga gelombang.

Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki wilayah yang luas dan beragam, mulai dari daratan, lautan, hingga kepulauan. Untuk mengatasi dampak perubahan iklim, Indonesia perlu melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan mengembangkan konsep green energy (energi hijau) berbasis kemaritiman. Konsep ini merupakan upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam kelautan untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan. Berikut beberapa model konsep green energy berbasis kemaritiman yang dapat dikembangkan di Indonesia, yang juga merupakan potensi sumber daya kelautan, untuk dimanfaatkan dalam menghasilkan energi hijau, antara lain:

Energi Nuklir. Indonesia memeiliki potensi energi nuklir yang cukup besar. Berdasarkan data dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Indonesia memiliki cadangan uranium sebesar 90.000 ton dan thorium sebesar 140.000 ton. potensi energi nuklir di Indonesia mencapai 100 gigawatt (GW). Potensi ini berasal dari cadangan uranium dan thorium yang dimiliki Indonesia.

Energi Matahari. Indonesia memiliki potensi energi matahari yang sangat besar. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang memiliki banyak sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia memiliki potensi energi matahari yang sangat besar. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi matahari di Indonesia mencapai 3.295 gigawatt peak (GWp). Angka ini setara dengan 3 kali lipat konsumsi energi listrik nasional pada tahun 2023. Pada tahun 2023, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia baru mencapai 271,6 megawatt (MW).

Energi Angin. Indonesia memiliki potensi energi angin yang besar, terutama di wilayah pesisir dan laut. Indonesia memiliki potensi energi angin yang cukup besar. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi angin di Indonesia mencapai 154,9 gigawatt (GW). Pemanfaatan energi angin di Indonesia masih belum optimal. Pada tahun 2023, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) di Indonesia baru mencapai 157,41 megawatt (MW).

Energi Gelombang Laut. Indonesia memiliki potensi energi gelombang laut yang besar, terutama di wilayah perairan yang dangkal. Dan Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis pantai sepanjang lebih dari 54.710 kilometer. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi energi gelombang laut yang sangat besar. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi gelombang laut di Indonesia mencapai 41 gigawatt (GW). Angka ini setara dengan 40% dari konsumsi energi listrik nasional pada tahun 2023.

Energi Panas bumi. Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang besar, terutama di wilayah laut dalam. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi panas bumi di Indonesia mencapai 23,7 gigawatt (GW). Angka ini setara dengan 23% dari konsumsi energi listrik nasional pada tahun 2023. Pada tahun 2023, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia mencapai 1.930 megawatt (MW).

Energi Biomassa. Indonesia memiliki potensi energi biomassa yang besar, terutama dari limbah pertanian dan perikanan. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi biomassa di Indonesia mencapai 43,3 gigawatt (GW). Angka ini setara dengan 40% dari konsumsi energi listrik nasional pada tahun 2023. Pada tahun 2023, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM) di Indonesia baru mencapai 1,9 gigawatt (GW).

Energi Hidrogen. Indonesia memiliki potensi energi hidrogen yang sangat besar, terutama di wilayah perairan yang kaya akan alga laut. Energi hidrogen dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Game Changer Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun