Mohon tunggu...
Irwanuddin H.I. Kulla
Irwanuddin H.I. Kulla Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Hobi: membaca, menulis, riset, diskusi,olah raga, traveling, menonton film dan mendengarkan murothal maupun musik

Selanjutnya

Tutup

Game Changer Pilihan

Konsep Green Energy Berbasis Kemaritiman di Indonesia Menghadapi Climate Change

23 Oktober 2023   00:30 Diperbarui: 23 Oktober 2023   00:35 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelombang panas terjadi di berbagai wilayah di dunia, termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Gelombang panas ini menyebabkan kematian dan kerusakan infrastruktur.

Kekurangan air terjadi di berbagai wilayah di dunia, termasuk Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Kekurangan air ini menyebabkan kelaparan dan konflik.

Banjir terjadi di berbagai wilayah di dunia, termasuk Asia, Amerika Serikat, dan Eropa. Banjir ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan pemukiman.

Badai terjadi di berbagai wilayah di dunia, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Badai ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan pemukiman.

Berikut beberapa data perubahan pola cuaca di Indonesia pada tahun 2023:

Musim kemarau terjadi lebih lama dan lebih parah dari biasanya. Musim kemarau ini menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan.

Musim hujan terjadi lebih awal dan lebih intens dari biasanya. Musim hujan ini menyebabkan banjir dan longsor.

Fenomena cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung dan hujan es, terjadi lebih sering dari biasanya.

Perubahan pola cuaca memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk pertanian, kesehatan, dan pariwisata. Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan cuaca diperlukan untuk mengurangi dampak perubahan cuaca terhadap masyarakat dan lingkungan.

Selanjutnya, menurut data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), rata-rata suhu global permukaan bumi pada tahun 2023 adalah 14,98 0C. Angka ini lebih tinggi 1,1 0C di atas tingkat pra-industri (1850-1900). Peningkatan suhu global ini disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida. Gas-gas ini memerangkap panas di atmosfer, sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu global memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk:

Perubahan pola cuaca, seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Game Changer Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun