Pj. GUBERNUR ACEH, Achmad Marzuki, Selasa (10/10/2023) malam, menyampaikan pidato sambutan dalam rangka Muzakarah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Pembacaan pidato tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Dr. Drs. Yusrizal, M.Si., di depan ribuan jemaah yang memadati lapangan alun-alun depan kantor Bupati Aceh Singkil.
Berikut ini naskah lengkap pidato sambutan Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki:
SAMBUTAN
PADA
ACARA PEMBUKAAN MUZAKARAH VII ULAMA TAUHID SUFI SE-ASIA TENGGARA TAHUN 2023 DI KABUPATEN ACEH SINGKIL
SELASA, 10 OKTOBER 2023
"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Alhamdulillahi Rabbil'alamin, wash-shalatu was-salamu 'ala Asyrafil ambia-i wal Mursalin, wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in.
Yang kami hormati dan yang kami muliakan, Abuya Syekh H. Amran Waly al-Khalidi beserta Ummi dan keluarga besar;
Yang kami hormati, Bapak Pj. Bupati Aceh Singkil beserta unsur Forkopimda;
Yang kami hormati, para murabbi Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf ASEAN dan para alim ulama yang telah berhadir pada acara pada hari ini;
Yang kami hormati dari unsur yang telah berhadir dari unsur DPR-RI, Bapak Ir. Irmawan; dari Kementerian Agama, kemudian dari unsur DPRA yang telah berhadir, kemudian Ketua DPRK Aceh Singkil, dan juga unsur Forkopimda yang lainnya;
Yang kami hormati, perwakilan dari Provinsi Maluku Utara, kemudian Tuan Guru Muhamad Saleh dari Malaysia; Prof. Dr. Rubaidi dari UIN Sunan Ampel Surabaya; tamu-tamu dari luar Aceh seluruhnya, dari Asia Tenggara: dari Indonesia, juga dari Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan yang lainnya, Jawa, dan secara umum; sekjen MPTT Malaysia, kemudian wali nanggroe, gubernur MPTT, kemudian yang kami hormati MPU Aceh Singkil, kemudian tokoh Aceh juga, Bapak Muslim Ayub; kemudian Bupati Aceh Barat, Bapak Ramli M.S.; para alim ulama serta pimpinan organisasi keislaman yang berbahagia.
Hadirin-hadirat dan para undangan yang kami muliakan.
Puji syukur ke hadhirat Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, pada malam ini kita telah dapat berhadir dan berkumpul di Aceh Singkil dalam rangka mengikuti acara Muzakarah VII Ulama Tauhid Tasawuf/Tauhid Sufi se-Asia Tenggara. Kita berdoa semoga acara ini mendapat ridha dan hidayah dari Allah Swt.
Shalawat dan salam sama-sama kita sampaikan ke pangkuan alam Nabi Besar Muhammad saw., Nabi dan rasul akhir zaman yang membawa petunjuk bagi umat manusia, salam sejahtera kita sampaikan pula kepada para keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Hadirin yang kami muliakan,
Pada kesempatan ini, kami merasa sangat berbahagia karena berada di tengah-tengah para ulama terkemuka se-Asia Tenggara. Tentu ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan karena kami dapat bersilaturrahim bersama dengan para alim ulama yang telah berhadir di tanah bertuah Syekh Abdurrauf as-Singkili ini.
Pada kesempatan ini pula sudah sepatutnya kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh ulama yang tergabung dalam Majelis Ulama Tauhid Sufi karena selama ini keberadaan ulama sebagai mitra telah berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam rangka mengawal setiap kebijakan pemerintah.
Para hadirin, para alim ulama yang kami muliakan,
Sebagaimana diketahui bahwa para ulama memiliki peran yang penting dalam memberikan tuntunan dan bimbingan guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat berdasarkan pendekatan ajaran agama.
Kami percaya berbagai tema muzakarah yang akan dibahas narasumber nantinya akan menjadi catatan penting bagi kita, betapa permasalahan terus terjadi seiring dengan semakin berkembangnya kehidupan zaman.
Berbagai pendapat dan pandangan akan bermunculan dalam forum muzakarah ini. Namun, yang mesti diingat bahwa perbedaan pandangan, berbagai sikap dan perilaku manusia merupakan sebuah keniscayaan. Seperti tersebut dalam firman Allah Swt. dalam surat Hud ayat 118 .... "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka berselisih pendapat."
Hakikatnya, keragaman pandangan merupakan cermin bagi dinamika intelektualitas Islam sebagai agama yang bersifat universal dan responsif terhadap berbagai perkembangan.
Perbedaan pandangan keagamaan ini berawal dari kebolehan bahkan anjuran untuk berijtihad dalam memahami teks-teks keagamaan.
Pada masa Nabi Muhammad saw. masih hidup, para sahabat banyak mengandalkan petunjuk wahyu yang diturunkan kepada Nabi. Namun, sepeninggal beliau, kebutuhan untuk berijtihad semakin meningkat sejalan dengan munculnya berbagai persoalan baru yang belum ada petunjuk sebelumnya.
Perbedaan muncul antara lain karena kebanyakan teks keagamaan yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist mengandung berbagai kemungkinan penafsiran. Selain itu juga karena perbedaan tingkat pemahaman masing-masing personal manusia. Menurut kami, perbedaan itu tentu akan menjadi rahmat, kalau perbedaan itu dapat dikelola dengan baik dan bijak.
Oleh karena itu kami menilai bahwa forum Muzakarah Ulama Tauhid Sufi ini adalah momentum yang tepat dalam rangka mengelola perbedaan-perbedaan tersebut secara bijak, di samping forum ini juga sebagai sarana mubahasah dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sekaligus dapat memperkaya khazanah ilmu dan peradaban, terutama di bidang tauhid tasawuf.
Para ulama dan hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini, perlu juga kami sampaikan bahwa Pemerintah Aceh memiliki komitmen tinggi untuk mendukung setiap kegiatan keagamaan terutama yang menyangkut penguatan pelaksanaan Syariat Islam. Pemerintah memiliki satuan perangkat kerja yang siap memfasilitasi setiap kegiatan keagamaan di Aceh.
Kami yakin dan percaya bahwa selama ini para ulama telah banyak berperan dan berkontribusi dalam upaya penguatan implementasi syariat, terutama melalui jalur dakwah dan pendidikan Islam di Aceh.
Oleh karenanya, kami sangat bersyukur hari ini ulama-ulama terkemuka Asia Tenggara yang tergabung dalam ulama tauhid sufi telah berhadir di Aceh Singkil dalam rangka memperkuat peran tersebut sekaligus membangun sinergitas dan komitmen bersama dalam mewujudkan kemashlahatan umat yang lebih baik di masa-masa yang akan datang.
Sekali lagi kami memberikan apresiasi kepada para ulama atas dedikasi dan pengabdian dalam mensukseskan program pembangunan pemerintah, semoga menjadi catatan amal shalih di sisi Allah Swt. Aamiin, yaa Rabbal 'alamin.
Kepada para peserta kami mengucapkan selamat mengikuti acara Muzakarah VII Ulama Tauhid Sufi se-Asia Tenggara Tahun 2023 ini. Kami berharap kepada para peserta sekalian agar dapat mengikuti acara ini dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, acara Muzakarah ke-VII Ulama Tauhid-Sufi se-Asia Tenggara di Kabupaten Aceh Singkil tahun 2023, dengan resmi kami nyatakan dibuka. Kepada Allah kita mohon petunjuk dan kepada-Nyalah pula kita memohon pertolongan. Aamiin, ya Rabbal'alamin. Sekian dan terima kasih.
Pj. GUBERNUR ACEH
Wa billahittaufiq wal-hidayah
Was-salamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H