Airlangga menilai, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan 8 persen, asal level ICOR dapat diturunkan dari posisi 6,5 saat ini menjadi level 4.
Menurut Airlangga, level ICOR Indonesia yang tinggi membuat ekonomi tidak efisien, sehingga pertumbuhan ekonomi bergerak stagnan.
Dengan porsi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 30 persen dan level ICOR 6,5, wajar pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini tertahan di angka 5 persen.
Namun, jika ICOR bisa diturunkan ke level 5 persen, pertumbuhan ekonomi bisa di atas 6 persen. Apalagi, kalau ICOR kita bisa sampai level 4 persen.
"Dengan porsi investasi terhadap PDB 32 persen, maka pertumbuhan 8 persen itu bisa dicapai. Salah satunya, pemerintah akan berupaya agar seluruh infrastruktur yang dibangun bisa terkoneksi dengan sarana produksi,” kata Airlangga.
Nah, bagi masyarakat banyak sebetulnya tidak memusingkan laju pertumbuhan ekonomi. Yang penting asal bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan nyaman.
Artinya, masyarakat berharap kondisi yang kondusif buat mereka bekerja, dan bagi yang menganggur tersedia lapangan kerja baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H