Gawat juga kondisi di negara tetangga kita. Wakil Presiden (Wapres) Filipina Sara Duterte-Carpio mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Memangnya ada apa?
Banyak media yang memberitakan ancaman pembunuhan tersebut, antara lain Harian Kompas edisi Minggu (24/11/2024).
Disebutkan bahwa hubungan antara Ferdinand Marcos Jr (dikenal dengan nama Bongbong) dan Sara Duterte-Carpio kini berada di puncak ketegangan, dan terindikasi keduanya pecah kongsi.
Bahkan, Duterte terang-terangan mengatakan telah mengontak pembunuh bayaran untuk menghabisi Marcos, apabila terjadi sesuatu kepada dirinya.
”Saya sudah berbicara dengan seseorang. Saya bilang, jika saya terbunuh, habisi (Presiden) Marcos, (Ibu Negara) Liza Araneta, dan (Ketua DPR) Martin Romualdez. Sumpah, saya tidak bercanda!” kata Duterte-Carpio dalam jumpa pers di Manila, Sabtu (23/11/2024), sebagaimana dikutip oleh ABS-CBN.
Marcos merupakan pencandu narkoba dan Ibu Negara Araneta melakukan korupsi, kata Duterte lebih lanjut.
Sedangkan Ketua DPR Romualdez yang juga sepupu Marcos dituduh mengambil dana dari kantor wakil presiden dan Kementerian Pendidikan untuk dipakai sebagai persiapan dana kampanye untuk ikut pilpres 2028 mendatang.
Istana Presiden Malacanang langsung mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa ancaman yang dikeluarkan oleh wakil presiden itu ditanggapi secara serius dengan memperkuat pengawalan terhadap Marcos, Araneta, dan Romualdez.
Politik dinasti merupakan hal yang wajar di Filipina, dan dua dinasti yang sangat berpegaruh dan saling bersaing adalah keluarga Marcos dan keluarga Duterte.
Ferdinand Marcos Sr (ayah dari Bongbong) yang memerintah Filipina selama lebih dari dua dekade (1965-1986), bahkan disebut sebagai diktator oleh pers internasional.