Istri Marcos yang bernama Imelda Romualdez yang mantan ratu kecantikan Filipina, terkenal sangat boros dengan koleksi ribuan sepatu mahalnya.
Marcos akhirnya lengser dan melarikan diri ke Hawaii, Amerika Serikat (AS), pada Februari 1986, menyusul gelombang aksi demonstrasi rakyat secara besar-besaran.
Beberapa tahun kemudian anak-anak Marcos kembali ke Filipina dan mulai merintis karier politik dari tingkat daerah dan terus ke tingkat nasional.
Publik Filipina seperti telah melupakan kediktatoran Marcos dan Imelda, sehingga Bongbong terpilih sebagai presiden dua tahun yang lalu.Â
Tentang ancaman pembunuhan, di media sosial Filipina, netizen tidak terlalu serius menanggapi drama politik seperti itu.Â
Komentar-komentar netizen pada umumnya mengatakan bahwa Duterte sekeluarga cenderung bicara meledak-ledak dan tidak memakai rem.
Biasanya, beberapa hari kemudian mereka mengeluarkan penjelasan yang mengatakan bahwa ketika melontarkan pernyataan itu mereka terbawa emosi.
Rodrigo Duterte (ayah dari Sara Duterte) merupakan presiden Filipina periode 2016-2022. Ia sejatinya merupakan musuh politik Marcos.Â
Rodrigo Duterte bukannya tak punya masalah serius selama menjadi presiden. Ia terancam gugatan dari Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Ancaman itu terkait dengan keputusannya menembak mati orang-orang yang dianggap sebagai pengedar narkoba. Operasi itu sering dilakukan tanpa proses pengadilan.
Jadi, meskipun tujuannya baik dalam rangka memberantas peredaran narkoba, tapi caranya malah melangar HAM.