Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Besar yang Mengintai bagi yang Suka Ngemil

3 November 2024   07:19 Diperbarui: 3 November 2024   07:23 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Thinkstock/gpointstudio, dimuat serambinews.com

Ngemil atau memakan cemilan adalah kegiatan mengonsumsi makanan atau minuman di luar waktu makan utama. Artinya, di luar waktu sarapan, makan siang, dan makan malam.

Katakanlah kita biasa makan pagi (sarapan) pada pukul 07.00, kemudian makan siang pukul 12.30 dan makan malam pukul 18.30.

Nah, lazimnya sekitar pukul 10.00 pagi dan pukul 15.00 perut terasa lapar dan butuh makanan kecil (snack). Inilah yang disebut dengan ngemil.

Bahkan, jika pada pukul 22.00 belum tidur, mungkin karena keasyikan main hape atau nonton televisi, banyak orang yang ngemil lagi.

Apa saja yang dimakan? Inilah yang jadi masalah, karena definisi makanan kecil itu sangat elastis, dari yang betul-betul kecil seperti kacang-kacangan hingga yang sebenarnya bisa dianggap berat.

Selain aneka kacang, cemilan yang laris adalah aneka kripik, biskuit, roti, buah, jajanan pasar, bakso, batagor, siomay, empek-empek, dan sebagainya.

Lalu, apa minumannya? Bisa kopi dengan berbagai varian rasa, teh, atau minuman berpemanis. Kalau ngemil sambil minum kopi dilakukan di kafe dengan teman-teman, namanya ngopi-ngopi cantik.

Bagaimanapun, ngemil itu memang enak. Hanya saja, perlu kemampuan menahan diri agar tidak kebablasan.

Masalahnya, tidak gampang untuk menahan nafsu ngemil, meskipun untuk sepotong kue kecil saja. Ada kecanduan yang membayangi, begitu satu potong kue kecil masuk mulut, ingin tambah lagi.

Apalagi yang berbentuk kripik atau kacang. Niat semula sih mau makan satu potong keripik atau 3 butir kacang. Tanpa sadar malah kebablasan makan satu bungkus.

Makanya ada orang yang sengaja ngemil dengan posisi di depan pintu kulkas atau di depan lemari makanan, biar gampang menjangkau kalau mau nambah.

Selain efek ketagihan, setelah ngemil seseorang biasanya gampang mengantuk. Padahal, tidur dalam kondisi perut masih penuh, sangat tidak dianjurkan.

Jika kondisi mengantuk dialami oleh mereka yang lagi bekerja atau belajar, jelas akan merusak konsentrasi. Akibatnya, hasil pekerjaan atau proses belajar tidak akan bagus.

Sebuah studi ada pula yang menyimpulkan bahwa orang-orang yang sering ngemil, bisa berubah jadi pemarah atau terjadinya perubahan pada sisi emosinya.

Hal lain yang perlu diingat, hampir semua makanan olahan yang dijual untuk umum, termasuk makanan kecil, biasanya pakai penyedap dan zat lain yang sebenarnya kurang sehat untuk dikonsumsi.

Soal berikutnya yang perlu mendapat perhatian adalah soal kalori. Jangan mengira karena namanya makanan kecil, maka kalorinya pun sedikit. Padahal, kalori makanan kecil beda tipis dengan makan berat.

Obesitas atau kelebihan berat badan secara signifikan, menjadi penyakit yang terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi kalorinya.

Celakanya, penderita obesitas cenderung malas berolahraga, sehingga kegemukannya makin bertambah tanpa disadari.

Kadar kolesterol yang melebihi standar normal, gula darah yang tinggi, tekanan darah yang juga tinggi, terganggunya fungsi ginjal dan fungsi hati, akan menjadi ancaman pada tahap berikutnya.

Berikutnya, ada pula potensi untuk terkena gangguan pencernaan, gangguan dalam pola tidur, dan bahkan hingga munculnya gangguan mental.

Kebiasaan ngemil di malam hari akan lebih besar risikonya, mengingat bila tidur dalam kondisi perut yang penuh, sangat tidak baik untuk kesehatan.

Padahal, jika jam tidur menjadi lebih lambat misalnya menunggu 2 jam setelah ngemil, durasi tidur seseorang tidak cukup. Kurang tidur juga tidak sehat.

Begitulah, bahaya ngemil di atas sebetulnya bisa tergolong bahaya besar. Karena ujungnya bisa menjadi pengidap sakit serius seperti gangguan jantung dan terkena stroke.

Tidak ada maksud tulisan ini untuk menakut-nakuti. Hanya sekadar mengingatkan, boleh saja ngemil, asal tidak kebablasan dalam porsi makanan, dan diimbangi dengan rajin  olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun