Atas kendala tersebut, pihak manajemen akan aktif mencarikan solusi. Perusahaan berkepentingan agar semua anggotanya tidak ada yang mentalnya bermasalah, agar kinerja meningkat.Â
Ketiga, tak ada salahnya, malah bagus, untuk melupakan pekerjaan sejenak. Istilah anak sekarang adalah healing. Kalau perlu manfaatkan hak cuti yang ada.
Cari hiburan yang bisa membuat pikiran dan tenaga kita kembali pulih, seperti menonton film, bernyanyi di ruang karaoke, berkebun, bermain dengan hewan peliharan, dan masih banyak lagi.Â
Perusahaan yang baik perlakuannya pada pekerja, biasanya punya program family day atau program refreshing bersama ke tempat wisata.
Keempat, semua pekerja agar menjaga pola hidup sehat, antara lain dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga, untuk melindungi kesehatan fisik dan mental.
Kelima, melakukan mindfulness, berkontemplasi, beribadah dengan khusuk, atau mengosongkan pikiran dalam posisi yang nyaman.
Keenam, bila langkah-langkah di atas masih belum mampu mengatasi stres, saatnya untuk berkonsultasi dengan ahlinya, seperti mendatangi psikiater atau psikolog.
Demikian saja, mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa menggugah kita agar semakin memperhatikan kesehatan mental, sehingga kehidupan kita semakin produktif dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H