Ada orang yang berbaik hati membagi-bagikan makanan kepada pengemudi ojek daring yang melalui jalan raya di lokasi pembagian.
Tak sedikit pula kedai makan yang membuat program "Jumat Berkah", yang menggratiskan pelanggannya ketika makan di hari Jumat.
Demikian pula di masjid-masjid, ada saja jemaah yang menyumbang makanan yang nantinya diambil oleh jemaah yang baru selesai melaksanakan salat Jumat.
Tapi, semuanya bersifat spontan dan belum tentu tepat sasaran. Yang dapat makanan bisa saja orang yang sebetulnya mampu membeli makanan.
Di lain pihak, orang yang betul-betul kelaparan tidak tahu atau tidak punya akses untuk mendapat bagian dari program "indahnya berbagi".
Namanya juga program spontan, tentu keberlanjutannya belum pasti. Lagi pula, mungkin juga ada niat pencitraan atau ingin viral, yang ikut membonceng program amal itu.
Kenali Tetangga dan Peran Ketua RT
Karena kita tak bisa berharap terlalu tinggi pada program spontan di atas, diperlukan upaya yang terencana dan dilaksanakan secara konsisten.
Program bantuan sosial dari pemerintah, pasti sudah terencana. Tapi, ini saja tidak cukup. Mereka yang sangat membutuhkan bantuan namun belum masuk database pemerintah, rasanya masih banyak.
Maka, kepada mereka yang tinggal di kota-kota besar, tak bisa lain, mari masing-masing kita punya inisiatif untuk membantu orang yang kurang mampu.
Hal itu dilakukan sekarang juga dan bisa dimulai dari yang kecil. Maksudnya, mulai dari orang terdekat kita, termasuk pula bila ada kerabat kita yang kehidupannya lagi terpuruk.Â