Kualitas Liga 1 dan Ketergantungan pada Timnas Pusat
Perkembangan Liga Indonesia perlu mendapat perhatian serius, karena kompetisi yang bagus diyakini akan berdampak positif bagi prestasi Timnas Indonesia.
Peringkat Timnas Indonesia saat ini sudah berada di atas Malaysia. Dari data terbaru, Indonesia bercokol di posisi 133. Di Asia Tenggara, hanya Thailand dan Vietnam yang posisinya di atas Indonesia.
Namun, kualitas Liga Indonesia jauh di bawah Liga Malaysia berdasarkan penilaian dari AFC. Dari 47 liga di negara-negara Asia (plus Australia yang juga bergabung di AFC), Indonesia berada di posisi ke-28.
Liga Thailand, Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Filipina punya posisi di atas Liga Indonesia. Jelaslah, berdasarkan kriteria AFC, masih banyak yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan Liga 1.
Dapat disimpulkan, meningkatnya prestasi Timnas Indonesia bukan karena Liga 1, namun karena bantuan "timnas pusat" alias dengan banjirnya pemain naturalisasi.
Ya, Belanda sekarang oleh pencinta sepak bola nasional dijuluki "timnas pusat", karena saking banyaknya pemain timnas Indonesia yang sebelumnya berpaspor Belanda.
Namun, pemain naturalisasi itu punya darah Indonesia dari kakek atau neneknya. Artinya, mereka bukan orang yang 100 persen asing. Bahkan, mereka cepat hafal lagu Indonesia Raya.
Ketergantungan pada timnas pusat sebaiknya mulai dikurangi. Pemain asing di Liga 1 diharapkan betul-betul mau berbagi ilmu dan pengalaman dengan pemain lokal.
Dengan demikian, pemain lokal di Liga 1 akan meningkat kualitas permainannya dan mampu mencuri perhatian pelatih timnas yang sekarang dijabat oleh Shin Tae Yong.
Sekali lagi, PR terbesar bagi semua stakeholder Liga 1, bagaimana meningkatkan kualitas kompetisi, agar peringkatnya naik di mata AFC. Jangan mimpi jadi liga top dunia, top Asia Tenggara dulu.