Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pansus Haji, Bukti Hubungan NU dan PKB yang Makin Panas?

8 Agustus 2024   05:31 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:55 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhaimin Iskandar (tengah) usai rapat evaluasi haji di DPR|dok. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom, dimuat tirto.id

Nah, yang diangkat oleh media adalah persoalan berikut ini. Pertama, soal pergeseran kuota tambahan yang diberikan untuk menambah jemaah haji khusus.

Haji khusus ini dulu disebut dengan ONH Plus yang ongkos naik hajinya jauh di atas jumlah yang dibayar jemaah haji biasa atau haji reguler.

Ada dugaan, jangan-jangan keputusan penambahan kuota haji berkaitan dengan lobi-lobi yang dilakukan biro perjalanan haji yang memang berkepentingan secara bisnis.

Kedua, masih adanya pelayanan yang kurang baik, mulai dari keterlambatan keberangkatan penerbangan, kondisi sebagian jemaah yang berdesakan dalam tenda di Mina, dan sebagainya.

Namun, hal ini tentu juga berkaitan dengan maskapai penerbangan dan pihak penyedia fasilitas tenda dan toilet di Mina.

Ketiga, komunikasi yang kurang berjalan baik antara panitia haji yang dikoordinir oleh Kementerian Agama dan DPR sebagai lembaga yang berhak mengawasinya.

Maka, Panitia Khusus (Pansus) Haji pun dibentuk oleh DPR untuk melaksanakan hak angket, yang inisiatifnya berasal dari Fraksi PKB.

Ada dua masalah utama yang disoroti oleh Pansus Hak Angket Haji, yakni kepadatan jemaah di Mina dan pengalihan alokasi kuota tambahan.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Tim Pengawas Haji 2024 menyebut sejumlah pendingin udara (AC) di tenda-tenda jamaah Indonesia di Mina tidak menyala. 

Selain itu, kondisi tenda yang padat dinilai tidak manusiawi bagi jamaah, sehingga mereka harus berdesak-desakan.

Apakah niat PKB tulus untuk betul-betul objektif menjalankan fungsi pengawasan, atau karena ada motif politik, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun