Konsumsi energi yang boros tersebut bisa memperparah polusi udara. Di Inggris, baru saja menutup perusahaan listrik yang menggunakan batu bara, setelah digunakan selama lebih dari 140 tahun.
Di negara kita, penggunaan kendaraan listrik semakin digalakkan, meskipun masih ada kelemahan yang dirasakan pemakainya.Â
Konsumsi air pun perlu dihemat, baik oleh perusahaan dan lembaga, maupun oleh individu, agar aspek keberlanjutannya terjaga.
Dulu, mereka yang belajar ilmu ekonomi pernah mendapatkan pengetahuan tentang prinsip ekonomi yang berbunyi "meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya sekecil-kecilnya".
Prinsip itu sudah kuno dan telah cukup lama ditinggalkan, karena terkesan sangat kapitalis. Padahal, di negara kapitalis sekalipun, perhatian terhadap lingkungan dan sosial sangat besar.
Jadi, pengeluaran untuk ESG jangan dilihat sebagai biaya semata, karena pada jangka panjang akan bermanfaat. Artinya, pengeluaran ini bersifat investasi.
Di atas telah disinggung soal lingkungan hidup. Berikutnya, dari sisi sosial, tentu diharapkan adanya penegakan hak asasi manusia di semua perusahaan.
Jangan ada lagi pekerja yang mengalami "perbudakan" dengan pekerjaan yang banyak, tapi upahnya malah tak memenuhi ketentuan Upah Minimum Provinsi (UMP).
Di lain pihak, gaji, tunjangan, dan bonus level manajemen sangat tinggi. Kesenjangan yang terlalu lebar antar lapisan kelompok pekerja dan manajemen itu, perlu dipersempit.
Kemudian, soal kesehatan dan keselamatan kerja, kesetaraan hak-hak pekerja pria dan wanita, pun perlu diterapkan dengan baik.Â
Donasi bagi warga sekitar perusahaan, khususnya terhadap masyarakat kurang mampu, harus rutin dilakukan sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).