Nah, cuan tersebut tentu akan kembali kepada negara sebagai pemegang sahamnya. Distribusi laba kepada pemegang saham ini disebut dividen.
Dividen total BUMN untuk tahun 2023 sebesar Rp 82,1 triliun adalah yang terbesar sepanjang sejarah. Ini menjadi sumber penerimaan negara yang dapat diandalkan selain pungutan pajak.
Hanya saja, jika dilihat per masing-masing BUMN, setoran dividen yang besar tersebut didominasi oleh 4 perusahaan, yakni Bank Rakyat Indonesia, Pertamina, Bank Mandiri, dan Telkom.
Artinya, ada kesengajaan yang cukup signifikan dari sisi profitabilitas antara BUMN papan atas dan BUMN papan bawah yang di antaranya masih ada yang menderita kerugian.
Kedua, fungsi yang mengutamakan pelayanan publik. Memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, kalau hanya diserahkan kepada perusahaan swasta, ada potensi yang berbahaya.
Soalnya, perusahaan swasta hanya memikirkan bisnis atau keuntungan saja. Apakah masyarakat akan tercekik, bukan concern pihak swasta.
Makanya, kehadiran BUMN bisa menjadi penyeimbang. BUMN berusaha mencari untung tanpa mengorbankan perekonomian rakyat banyak.Â
Oleh karena itu pula, pengelolaan cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai negara untuk dikelola demi kemakmuran rakyat.
Contoh cabang produksi dimaksud, antara lain di bidang energi dan migas, keuangan, air, dan sejenisnya.
Ada pula pekerjaan penting, tapi pihak swasta tidak tertarik karena tidak menguntungkan. Untuk itu, pemerintah mendirikan BUMN untuk mengerjakan proyek yang langka peminat itu.