Terlepas dari kasus di atas, ada berbagai alasan kenapa seorang pendiri atau seorang pemimpin perusahaan yang sudah sukses mengembangkan usaha, memilih untuk hengkang.
Paling tidak, alasan tersebut adalah seperti yang dipaparkan pada tujuh butir berikut ini:
Pertama, karena menerima tugas lain seperti yang dialami Nadiem Makarim. Bisa juga karena ingin fokus bekerja di bidang lain.
Kedua, karena masuknya investor baru yang membuat pemegang saham mayoritas berpindah tangan. Investor baru lazim saja bila membawa pemimpin baru.
Ketiga, karena dibajak atau dirayu oleh perusahaan pesaing dengan iming-iming penghasilan yang jauh lebih besar.
Keempat, perbedaan visi dan misi dengan investor besar yang baru masuk, yang membuat pendiri atau pemimpin yang lama merasa tidak satu "gelombang" lagi.
Kelima, karena memprediksi perusahaan akan memasuki penurunan kinerja di tahun-tahun yang akan datang, dan merasa keluar di saat jaya merupakan pilihan yang baik.
Perlu diketahui, antar perusahaan startup memang persaingannya sangat keras dan sering terlibat adu banyak "bakar uang" untuk promosi.
Keenam, karena merasa sudah cukup bekerja sebagai profesional dan ingin menikmati kehidupan, dengan kesempatan yang lebih banyak untuk menyalurkan hobi.
Ketujuh, karena ingin lebih tekun beribadah sesuai agama yang dianutnya dan melakukan kegiatan amal atau sosial.
Bagaimanapun, adalah hak seseorang untuk meninggalkan perusahaan tempatnya selama ini bekerja.Â