Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jika Komisaris BUMN Kurang Kompeten, Apa Bahayanya?

18 Juni 2024   06:19 Diperbarui: 18 Juni 2024   06:22 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grace Natalie | dok. tirto.id/Andrey Gromico

Bagaiman kalau yang komisaris yang tidak kompeten itu menjabat sebagai komisaris utama? Apa bahayanya?

Ada banyak bahaya, karena berkaitan dengan banyaknya keputusan strategis yang tidak cukup melalui persetujuan direktur utama, tapi harus ditandatangani komisaris utama.

Misalnya, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun depan, pada akhir tahun ini sudah disusun direksi (ditandatangani direktur utama) yang baru sah bila disetujui komisaris (ditandatangani komisaris utama).

Bayangkan, jika komisaris utama lebih percaya pada "pembisiknya" dan bukan kepada tim ahlinya, bisa-bisa RKAP terpaksa mengakomodir beberapa revisi yang mungkin menguntungkan pribadi si pembisik.

Intinya, kompetensi komisaris mutlak diperlukan, bukan sekadar karena punya koneksi saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun