Berbeda misalnya dengan membuka kedai kopi, mungkin tidak harus belajar dari nol bagi seorang pedagang nasi. Tapi, yang paling logis adalah membuka "cabang" kedai nasi di lokasi lain.
Mereka yang mau melakukan diversifikasi bisnis perlu hati-hati agar tidak terjadi seperti kata pepatah: "mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan".
Atau, dalam bahasa Minang disebut: "saikua tabang, saikua lapeh" (seekor terbang, seekor lepas). Artinya, bisnis yang baru mengalami kegagalan, bisnis lama jadi berantakan.
Maka, fokus dan konsisten berbisnis di satu produk yang sudah on the right track, menjadi pilihan yang bagus. Jika diperbesar atau membuka outlet baru, tetap produknya sama.
Ingat, tak ada usaha yang langsung besar dan tidak ada cara instan. Jika sudah betul-betu kokoh dan punya sumber daya manusia yang bagus, baru melakukan diversifikasi bisnis secara bertahap.
Itupun diversifikasinya untuk produk yang masih saling berkaitan, seperti produk hulu-hilir dalam mata rantai bisnis. Atau, produk komplementer dan substitusi dari produk sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H