Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soal Nasionalisme, Kita Perlu Belajar dari Ayah Ojak

22 Mei 2024   06:11 Diperbarui: 22 Mei 2024   06:38 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, jika disebut negara miskin, secara statistik juga tidak tepat. Soalnya, Indonesia sudah tergolong negara kelas menengah.

Malaysia pun masih kelas menengah, namun pada tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang jauh di atas Indonesia berdasarkan data Bank Dunia.

Hanya, orang Malaysia yang dituding Ayah Ojak bisa disebut kurang tahu diri, kalau niatnya memang untuk menghina atau merendahkan Indonesia.

Apakah ia tidak sadar, tanpa tenaga kerja Indonesia yang sangat banyak di Malaysia, pembangunan di negara jiran itu tak akan semulus sekarang.

Jadi, selama ini ada hubungan saling membutuhkan antara Indonesia dan Malaysia, walaupun tenaga kerja Indonesia relatif dieksploitasi di Malaysia.

Masalahnya, ketersediaan lapangan kerja di negara kita memang sangat terbatas. Beruntung, Malaysia membutuhkan banyak tenaga kerja dari Indonesia. 

Artinya, sekitar 2,7 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sana, diakui atau tidak, menjadi pahlawan devisa. Ringgit yang mereka kirim ke keluarganya di Indonesia relatif besar.

Semoga dengan kemarahan Ayah Ojak, membuat saudara kita di negeri jiran itu sadar tentang hubungan yang saling membutuhkan antara Malaysia dan Indonesia. 

Bagaimanapun, dengan caranya sendiri, Ayah Ojak telah mengajari kita soal nasionalisme. Kantong boleh tipis, tapi harga diri pantang diinjak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun