Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dibutuhkan 10 Orang, Pelamar 300 Orang, Diterima 3 Orang

7 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   08:16 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, biasanya ada batasan usia maksimal. Makanya, melihat barisan panjang pengantre di job fair, rata-rata berusia muda, di bawah 30 tahun.

Tapi, begitu memasuki tahap asesmen kompetensi, ternyata kompetensi para pelamar yang sesuai dengan profil kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu posisi, banyak yang di luar harapan.

Bermodalkan ijazah sarjana dengan indeks prestasi akademik di atas 3 sekalipun, hanya sekadar konfirmasi bahwa seseorang punya pemahaman teoritis di bidang studi tertentu.

Padahal, kompetensi yang dibutuhkan suatu perusahaan, lebih banyak yang bersifat soft skill, dalam arti kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi.

Contoh soft skill dimaksud antara lain kemampuan berkomunikasi, berkoordinasi, dorongan berprestasi meskipun bekerja di bawah tekanan, dan kemampuan memecahkan masalah.

Jadi, pelamar yang punya kemampuan akademis yang baik serta ditunjang dengan pengalaman berorganisasi yang beragam, berpeluang besar untuk diterima bekerja.

Organisasi tersebut bisa bersifat intra kampus, organisasi kepemudaan di luar kampus, atau organisasi sosial, agama, dan kemasyarakatan.

Dalam berorganisasi akan terasah kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempengaruhi orang lain, kemampuan mengarahkan anggota yang masih junior, dan sebagainya.

Sayangnya, tak banyak mahasiswa yang hebat secara akademis dan juga hebat dalam berorganisasi atau kegiatan lain yang bersifat massal.

Biasanya, mereka yang akademisnya hebat tergolong kutu buku dan kurang bergaul. Mereka tak mau ikut-ikutan berorganisasi.

Sementara itu, yang hobi berorganisasi biasanya "tenggelam" dalam berbagai aktivitas yang membuat nilai-nilai akademisnya sekadar pas-pasan untuk lulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun