Lalu, mereka akan ramai-ramai menyerbu posko penjualan beras murah, meskipun antreannya cukup panjang di tengah panas terik. Bahkan, sering juga terjadi kericuhan karena antrean tidak tertib.
Tapi, kecemasan tetap menaungi para ibu rumah tangga itu. Mereka tidak yakin akan ada terus aksi penjualan beras murah.
Mengharapkan harga beras di pasar akan turun, juga sulit terwujud, apalagi momennya sudah mau masuk bulan puasa dan setelah itu lebaran.
Haruskah jeritan ibu-ibu itu dibiarkan berlalu diterbangkan angin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H