Arti lain dari mengecilkan perut adalah dengan memaknainya secara kiasan, yakni sama dengan "mengencangkan ikat pinggang".
Maksudnya, dengan naiknya harga beras dan harga bahan sembako lainnya, perlu kiranya mengevaluasi gaya hidup keseharian kita masing-masing.
Bila selama ini cenderung boros dalam membeli makanan, seperti sering makan di restoran, atau dengan memesan makanan secara online, sekarang sebaiknya diubah.
Misalnya, dengan lebih sering memasak sendiri, jelas jauh lebih hemat. Masalahnya, tidak semua orang punya keahlian memasak. Atau, kalaupun pandai memasak, tak semuanya punya waktu.
Tapi, omong-omong (bukan omon-omon), ibu-ibu rumah tangga yang memasak sendiri pun sudah mulai menjerit (meskipun bukan menjerit histeris).
Ibu-ibu rumah tangga sangat terpukul dengan kenaikan harga beras. Lalu, apa langkah yang harus ditempuh ibu-ibu itu? Banyak di antaranya yang dilanda kebingungan.
Jika ibu-ibu memasak nasi dalam jumlah yang lebih sedikit dari biasanya, mereka tidak tega pada suami dan anak-anaknya.
Padahal, uang belanja dari suami tidak bertambah. Mau mengganti makanan dengan yang berbahan bukan nasi, ibu-ibu pun takut selera makan suaminya anjlok.
Sekarang betul-betul kondisinya sangat dilematis bagi ibu-ibu rumah tangga. Tak tahu bagaimana menyikapi kenaikan harga beras.
Memang, makanan pengganti beras seperti berbahan singkong, jagung, dan sagu, tidaklah semahal beras. Tapi, untuk perut yang kalau tak makan nasi belum terasa makan, mana tahan?
Untuk sementara ini, sebagian ibu-ibu selalu aktif memantau di mana lokasi pemerintah menjual beras murah.Â