Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gagalnya Regenerasi Petani dan Nelayan, Apa Ide Para Capres?

4 Desember 2023   07:10 Diperbarui: 6 Desember 2023   08:05 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingar bingar perpolitikan Indonesia semakin terasa karena sekarang ini sudah memasuki masa kampanye. Tiga pasang capres-cawapres bersama tim suksesnya semakin sering pasang aksi.

Ketiga pasang dimaksud sudah sama-sama kita ketahui, yakni pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Sayangnya, kampanye yang terlihat oleh masyarakat lebih banyak pada aksi yang bersifat gimmick, seperti halnya yang terjadi di dunia hiburan atau selebriti.

Padahal, yang lebih diharapkan sebetulnya adalah kampanye yang berkualitas, dalam arti adu gagasan. Kebijakan apa yang akan diambil capres-cawapres tersebut bila nanti menang pilpres.

Memang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengagendakan debat antar ketiga capres-cawapres tersebut.

Salah satu topik penting yang mutlak memerlukan gagasan cerdas yang bersifat langkah terobosan, adalah bagaimana memajukan pertanian kita.

Pertanian dalam arti luas bisa mencakup pula bidang peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan, dan sebagainya.

Masih layakkah Indonesia dijuluki sebagai negara agraris, kalau kenyataannya lahan pertanian semakin menyempit digusur berbagai proyek pembangunan pemerintah dan swasta.

Belum lagi kalau kita perhatikan, betapa profesi petani dan nelayan sudah kurang menarik bagi generasi muda. Quo vadis pertanian Indonesia?

Kompas (1/12/2023) pada headline-nya menurunkan berita dengan judul menyentak, yakni "Sekitar 1 Juta Petani dan Nelayan Berkurang di 2030".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun