Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Nonton Film di Bioskop Terpaksa Beli Karcis Catutan

21 Januari 2024   06:29 Diperbarui: 21 Januari 2024   06:47 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karcis bioskop jadul | dok. dagelan.co, dimuat idntimes.com

Untuk film yang akan diputar malam hari, sorenya tukang catut sudah membeli ketika loket baru dibuka. Film yang diperkirakan akan banyak penonton, akan diborong tukang catut.

Namun, pekerjaan tukang catut sebetulnya bersifat spekulatif alias untung-untungan. Jika salah prediksi, si tukang catut bisa rugi. 

Bila bioskop terlihat penuh, tapi ada satu atau dua baris di bagian belakang yang kosong, itu pertanda karcis yang di tangan tukang catut tidak terjual.

O ya, di bioskop era sekarang tidak ada pembagian kelas penonton. Dulu, ada kelas-kelasnya, misalnya kursi kelas I dan kelas II.

Kelas I dimulai dari kursi baris paling belakang hingga sekitar dua pertiga kapasitas bioskop. Sisanya, yakni di bagian depan disebut kelas II.

Jangan bayangkan bioskop jadul pakai kursi empuk seperti sekarang. Lazimnya di waktu dulu, kursi bioskop adalah kursi rotan yang terkadang ada kutu busuk yang gigitannya amat pedih.

Bahkan, untuk penonton kelas 2, yang tersedia hanya berupa bangku papan memanjang. Tapi, ketika itu penonton tetap hepi-hepi saja.

Begitulah, sedikit nostalgia tentang bioskop era jadul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun