Berikutnya, kita lihat pula perusahaan first mover yang akhirnya kalah bersaing. Contoh paling aktual adalah Sepatu Bata.Â
Sepatu Bata boleh dikatakan sebagai pendahulu dalam industri alas kaki (sepatu dan sandal) di Indonesia, karena sudah berdiri sejak tahun 1931.
Memang, sebelum muncul pabrik sepatu Bata, tentu di zaman penjajahan Belanda itu sudah ada juga produsen sepatu. Tapi, rata-rata masih skala kecil, bukan industri seperti Bata.
Hingga dekade 1980-an, Bata masih sangat populer dan menjadi pilihan banyak orang. Tapi, setelah itu Bata mulai kewalahan melawan para pesaingnya.
Satu persatu gerai penjualan sepatu Bata ditutup, dan berita terbaru Bata menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, pada 30 April 2024.
Mari kita lihat contoh yang lain, yakni penguasa produk mi instan di negara kita. Perlu dicatat, Indomie bukan first mover, tapi akhirnya jadi penguasa pasar.
Adapun produk mi instan pertama di Indonesia adalah Supermi yang dijual sejak 1968. Supermi hingga sekarang masih ada, namun sudah diakuisisi oleh Indofood yang memproduksi Indomie.
Dari beberapa contoh di atas, jelaslah bahwa menjadi first mover itu berpeluang menuai cuan yang besar. Namun, peluang tersebut bisa diambil pesaing, bila tidak kreatif mengembangkan produk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H