Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Korporasi Tuai Untung Besar, Pelaku UMKM Gigit Jari

12 Agustus 2023   05:14 Diperbarui: 12 Agustus 2023   06:07 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dengan senang hati mentransfer uang yang diminta Indah. Meskipun ia bilang akan mencicil selama 1o kali, saya tidak terlalu mempermasalahkannya.

Namanya juga keponakan, itu kan tanggung jawab saya juga. Apalagi, Indah belum dapat jodoh hingga sekarang.

Adat Minang memang mengatakan "anak dipangku, keponakan dibimbing". Artinya, ada semacam kewajiban paman terhadap anak dari saudara perempuannya.

Awalnya, saat sekitar puasa dan lebaran, omzet Indah alhamdulillah lumayan. Sehingga, ia bisa mencicil pengembalian pinjaman kepada saya sebanyak 2 kali.

Namun, sejak Juni kemarin, Indah bercerita bahwa penjualannya betul-betul sepi dan hingga sekarang belum bisa mengembalikan uang saya. 

Saya sendiri dalam hati ikhlas membantu Indah. Makanya, Indah saya minta tidak usah berpikir soal utangnya. 

Kita pindah ke kisah lain. Kalau keponakan saya berdagang melalui media sosial, ada lagi kisah teman saya yang berjualan secara konvensional.

Teman ini juga berjualan pakaian muslimah di sebuah kios di pinggir jalan yang cukup ramai di kawasan pinggiran Pekanbaru.

Kondisi teman saya malah lebih parah ketimbang kisah keponakan di atas. Di bulan puasa kemarin pun teman ini omzetnya menurun dibandingkan bulan puasa tahun sebelumnya.

Padahal, teman tersebut terlanjur menyetok barang agak banyak dengan membeli secara langsung ke Pasar Tanah Abang Jakarta.

Lemahnya daya beli masyarakat dituding menjadi penyebab menurunnya omzet pelaku UMKM di berbagai daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun