Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Erick Thohir Mengajar Gajah Menari, Ada yang Terpeleset

12 Juni 2023   06:48 Diperbarui: 12 Juni 2023   12:42 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Konferensi Pers BUMN Next Gen 2022 di Jakarta, Rabu (28/9/2022). (KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA)

Maksudnya, banyak perusahaan BUMN yang ukurannya besar, sehingga disebut sebagai "gajah", seperti Pertamina, PLN, Telkom, dan sebagainya.

Dengan ukuran besar, maka "gajah" akan lamban bergerak, padahal sebagai sebuah perusahaan seharusnya bergerak lincah seperti seorang penari.

Dulu, banyak strategi yang bagus, tapi hanya di atas kertas saja, karena tidak dieksekusi dengan baik. Makanya, Erick Thohir memberi penekanan pada soal eksekusi.

Strategi yang eksekusional adalah perkalian dua sumbu aksis, kata Erick Thohir (Merdeka.com, 3/3/2023).

Sumbu X adalah kenali misi atau tujuan, kenali inti masalah, dan eksekusi. Sumbu Y adalah kecepatan, keakuratan, dan keberhasilan.

Nah, dengan eksekusi ala gajah menari itulah, sekarang beberapa BUMN sudah lihai menari dengan indah. Tapi, masih ada yang terpeleset, yakni BUMN yang berkasus itu tadi.

Perlu ditambahkan, sebetulnya jumlah BUMN ada 114 perusahaan. Namun, sekarang dikonsolidasi menjadi 41 entitas yang kokoh dan efisien. 

Artinya, satu entitas bisa terdiri dari satu BUMN induk dengan beberapa BUMN sebagai anak perusahaan.

Kembali ke soal raihan laba BUMN, Erick dan jajarannya belum saatnya berpuas diri. Masih banyak hal yang harus dibenahi, terutama agar tak ada lagi kasus korupsi.

Untuk itu, masalah pengawasan perlu mendapat perhatian serius. Keberadaan dewan komisaris harus difungsikan seefektif mungkin.

Komposisi anggota komisaris yang antara lain berisikan pejabat aktif di Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, sering dikritik para pengamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun