Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jebakan Teknologi dan Ujian Keamanan Siber Perbankan

24 Mei 2023   05:04 Diperbarui: 24 Mei 2023   05:08 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penipuan online yang berpotensi membobol rekening nasabah bank|dok Shutterstock/PR Image Factory, dimuat Kompas.com

Tapi, apa betul petugas bank di cabang tidak bisa apa-apa? Paling tidak, mereka perlu kemampuan menjelaskan kondisi yang sesungguhnya terjadi dan menenangkan nasabahnya.

Dulu, ketika sistem perbankan masih manual, tentu tak ada istilah pelayanan terganggu. Nasabah yang menabung atau mengambil uang selalu bisa dilayani kasir selama jam kerja.

Ketika itu, transaksi akan tercatat di buku tabungan nasabah dengan tulisan tangan petugas bank. Sebagai bukti sahnya, ada paraf si petugas dan stempel kantor cabang bank.

Lalu, gelombang revolusi teknologi informasi melanda dunia, termasuk perbankan di mana-mana. Mengubah sistem pelayanan menjadi berbasis teknologi, seperti sebuah keharusan.

Bank yang tak mau memperbaharui sistemnya, akan terlindas oleh zaman, dalam arti akan mati karena ditinggalkan nasabahnya.

Nasabah menjadi sangat dimanjakan. Bayangkan saja, sambil rebahan di rumah sendiri, semua transaksi bisa dilakukan dengan cepat.

Namun, kemanjaan itu identik dengan ketergantungan pada sistem bank. Begitu sistem error, kacaulah semuanya.

Bagi kalangan yang melihat teknologi dari sisi negatif, hal itu disebut sebagai jebakan teknologi (IT Trapped). 

Sekali suatu bank me-launching sistem baru berbasis teknologi, maka tak ada jalan mundur. Yang ada malah tuntutan untuk selalu mengembangkan dan meng-up date sistem.

Nasabah pun akan "memaksa" bank agar menerapkan teknologi tercanggih. Jika bank tetangga bisa internet banking, maka bank lain juga harus bisa jika tak ingin nasabahnya kabur.

Satu lagi, bank pun harus berpacu atau adu cepat dalam memelihara dan mengawasi sistemnya dengan pelaku serangan siber, atau pelaku kejahatan online lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun