Berganti profesi atau bukan, pada intinya sarjana akuntansi jangan membatasi diri. Peran akuntan akan tetap ada, namun akuntan yang memahami ilmu lain akan lebih berhasil.
Maksudnya, akuntan perlu mengerti teknologi, memahami marketing, dan juga menguasai soal lingkungan hidup, dan ilmu lain yang berkaitan dengan isu-isu terkini.Â
Diakui atau tidak, di antara sekian banyak bekal ilmu lain yang diperlukan akuntan, bidang teknologi lah yang paling urgen, agar bisa bersinergi dengan para perancang aplikasi sistem akuntansi.Â
Sarjana teknologi informasi yang dibekali pelatihan akuntansi akan lebih disukai ketimbang sarjana akuntansi yang gagap teknologi (gaptek).
Aplikasi akuntansi yang akurat mutlak dibutuhkan, meskipun ironisnya karena aplikasi itu pula jumlah akuntan yang dibutuhkan akan berkurang.Â
Bahkan, jika hanya untuk mengentri data, perusahaan tidak perlu merekrut sarjana akuntansi.Â
Tapi, jangan lupa, akuntansi itu "seni" tersendiri karena ada unsur judgement, ada interpretasi, dan ada estimasi. Tak bisa secara total diserahkan pada aplikasi.
Apalagi, akuntan yang berintegritas tinggi dan punya akhlak baik, di manapun akan dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H