Ketiga, sulit melaksanakan dan mengawasi penerapan tarif yang berbeda untuk orang kaya.Â
Andaipun pakai gerbong khusus untuk orang kaya, belum tentu juga orang kaya akan memilih gerbong khsusus itu.
Ketika penumpang relatif sepi bukan pada jam sibuk, yang kaya nyaman-nyaman saja memilih gerbong orang miskin.
Justru, saat penumpang berjubel, bisa-bisa orang miskin memaksakan diri membayar lebih agar duduk di gerbong orang kaya.
Keempat, label kaya belum tentu membuat nyaman orang yang disebut kaya itu. Begitu pula mereka yang dilabeli miskin, mungkin terpukul mentalnya.
Karena empat alasan itulah, sebaiknya hentikan saja wacana adanya tarif KRL khusus untuk orang kaya.Â
Jika ingin menaikkan tarif KRL, naikkan saja pada jumlah yang masih terjangkau oleh masyarakat banyak.
Misalnya, dengan menetapkan persentase kenaikan sebesar 10 persen dari yang berlaku sekarang...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H