Jadi, sambil uang tersebut bekerja, mereka bisa memanfaatkan waktunya dengan melakukan apapun yang mereka inginkan.
Jika diurut berdasarkan kenyamanan, maka bisa dikatakan bahwa kelompok pertama yang paling tidak nyaman dan kelompok keempat yang paling nyaman.
Tentu saja, nyaman atau tidak nyaman di atas bersifat umum, dan secara spesifik, masing-masing orang bisa saja berbeda pendapat.Â
Karena penasaran bagaimana rasanya uang bekerja, Andi, seorang karyawan di sebuah gedung jangkung di Jakarta Pusat, mencoba peruntungannya dengan melakukan investasi.
Semuanya bermula dari tahun 2012. Sepuluh tahun setelah itu, atau pada 2022, Andi memasuki masa pensiun.Â
Meskipun nanti Andi akan mendapatkan uang pensiun bulanan, tapi karena jumlahnya jauh di bawah gajinya saat aktif bekerja, ia ingin ada tambahan dari hasil investasi.
Dengan goyang-goyang kaki, uang akan datang sendiri. Â Itulah yang diinginkan Andi.Â
Ia tak mau seperti temannya yang tetap berburu pekerjaan pada masa pensiunnya. Bagi Andi, pensiun ya pensiun. Titik.
Ke mana Andi berinvestasi? Ia sangat berhati-hati, dan sangat tidak tergiur dengan tawaran dari berbagai pihak yang menawarkan imbalan sangat tinggi.
Hal itu menurutnya tidak logis dan berpotensi sebagai investasi bodong. Amit-amit, Andi tidak mau terjebak.
Akhirnya dengan inisiatif sendiri, ia menghubungi sebuah lembaga yang disebut dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang ada di sebuah bank milik negara.